Asal Usul Kata “OK” yang Sering Diucapkan

Oke
Asal usul kata "OK" atau "Oke" yang sering digunakan sehari-hari. (Foto: Dok/Ilustrasi/Meta AI)

Hai, Sahabat Ulasan! Pernah nggak sih kamu sadar betapa seringnya kita mengucapkan kata “OK” atau “Oke” dalam sehari-hari?

Mau diminta tolong, ditanya kabar, bahkan saat nggak tahu harus jawab apa, kata “OK” selalu jadi andalan. Tetapi, pernah penasaran nggak dari mana sebenarnya kata ini berasal?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ini ditulis sebagai “Oke”, dan diartikan sebagai kata untuk menyatakan setuju. Fungsinya hampir sama di seluruh dunia: menunjukkan persetujuan, penerimaan, atau memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik. Tapi ternyata, sejarah di balik kata sederhana ini cukup panjang dan menarik.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa 20 Mei 2025, para ahli punya berbagai teori soal asal-usulnya. Ada yang bilang “OK” berasal dari bahasa suku Indian, yaitu “okeh”. Ada juga yang menyebut kata ini merupakan singkatan dari nama merek biskuit asal Amerika Serikat, yaitu Orrin Kendall.

Namun teori paling kuat datang dari seorang ahli bahasa bernama Allen Walker Read. Lewat penelitiannya pada tahun 1963 yang berjudul “The First Stage in the History of O.K.”, Read berhasil menelusuri jejak kata “OK” hingga ke tahun 1839.

Tepatnya pada 23 Maret 1839, surat kabar Boston Post di Amerika Serikat menjadi media pertama yang mempopulerkan kata “OK”. Saat itu, redakturnya, Charles Gordon Greene, sedang mengikuti tren lucu-lucuan menyingkat kata dengan cara yang unik. Misalnya, “all correct” ditulis jadi “oll korrect”, lalu disingkat menjadi “OK”.

Baca juga: Ayesha Farooq Pilot Tempur Wanita Pertama Pakistan

Sejak saat itu, “OK” terus menyebar luas dan menjadi bagian dari komunikasi global. Kata ini dianggap universal karena mudah diucapkan, pendek, dan bisa dipakai dalam berbagai konteks. Mulai dari bentuk persetujuan hingga tanggapan datar yang serba tanggung—semuanya bisa dijawab dengan “OK”.

Tak heran, akhirnya kata ini juga meresap ke dalam bahasa Indonesia dan dipakai di segala suasana, dari obrolan santai hingga percakapan formal. Uniknya, meski singkat, kata “OK” bisa mengandung makna yang berbeda tergantung intonasi dan ekspresi si penutur—bisa berarti setuju, bosan, kecewa, bahkan cuek.

Jadi, lain kali kamu mengucap “OK”, ingatlah bahwa kata kecil ini punya sejarah panjang yang mendunia! (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News