BATAM – Sejumlah bagian atap di dua titik dermaga Pelabuhan Kapal Pancung Sekupang-Belakang Padang, Kota Batam, Kepulauan Riau, mengalami kerusakan.
Beberapa lembar atap bahkan terlepas dan berkarat, menyisakan celah yang membuat area tunggu penumpang tidak lagi nyaman serta membahayakan. Atap-atap yang masih tersangkut di penyangganya tampak berayun diterpa angin, seolah menunggu waktu untuk jatuh.
Di salah satu titik, tepat di dekat loket tiket pintu keluar penumpang kedatangan dari Belakang Padang, kondisinya lebih parah. Tak ada lagi atap yang tersisa, hanya rangka besi terbuka, membiarkan panas matahari langsung menghantam lantai pelabuhan.
Kerusakan ini bukan hal baru. Sudah lama dibiarkan seperti itu, namun hingga kini tak ada tanda-tanda perbaikan. Pelabuhan yang seharusnya menjadi fasilitas vital bagi warga pulau sekitar Batam, khususnya kawasan Sekupang, justru terkesan dibiarkan tanpa perawatan.
Akibatnya, para penumpang yang menunggu kapal sering kali terkena panas terik dan kehujanan saat cuaca buruk.
Petugas loket tiket Pelabuhan Kapal Pancung Sekupang, Jip, mengatakan kondisi ini sudah berlangsung sejak sebelum Januari 2025. “Ini karena angin kencang, jadi terbang-terbang,” katanya.
Menurutnya, banyak penumpang yang mengeluhkan kondisi pelabuhan tersebut, apalagi seng yang berayun berpotensi membahayakan orang-orang yang beraktivitas di pelabuhan. “Katanya mau diperbaiki, tapi ‘katanya’. Saya nggak tahu, itu kan urusan pengurusnya,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu penumpang yang enggan disebutkan namanya menyampaikan kekhawatirannya terkait kondisi atap pelabuhan.
Menurutnya, atap yang kini tak tersisa cukup mengganggu kenyamanan penumpang karena terpapar langsung cahaya matahari saat cuaca cerah dan bisa basah terkena air hujan.
“Kalau yang berayun-berayun ini, takut pula kami, takutnya nanti lepas kena kepala,” ujarnya dengan nada khawatir.
Baca juga: Renovasi Empat Pelabuhan di Kepri Terancam Batal Gegara Efisiensi Anggaran
Warga berharap ada langkah cepat dari Pemerintah Kota Batam untuk memperbaiki fasilitas pelabuhan tersebut, terutama menjelang hari raya, di mana jumlah penumpang di pelabuhan ini akan meningkat drastis.
“Kalau bulan puasa, di sini masih sepi karena orang pada puasa. Coba nanti pas Lebaran, baru ramai orang lewat pelabuhan ini,” kata Jip.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait rencana perbaikan. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News