Atur Jarak Aman Kendaraan saat di Lampu Merah Penting

Persimpangan
Suasana persimpangan di Batu 8, Tanjungpinang, Kepri (Foto:Ulasan.co)

Jakarta – Mengatur jarak aman kendaraan saat berhenti di lampu merah, dinilai sangat penting bagi pengendara roda dua maupun empat.

Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) memberikan tips, bagi pengendara saat berhenti di persimpangan lampu merah atau Traffic Light.

Pendiri sekaligus pengajar senior di SDCI, Sony Susmana mengungkapkan, pentingnya memberi jarak aman saat berhenti di lampu merah.

“Ketika kita berhenti di lampu merah, kita itu harus menjaga jarak. Untuk berapa meternya itu, tergantung sejauh mana mobil atau kendaraan kita bisa melakukan manuver escaping. Ketika ada kejadian yang tidak diinginkan,” ungkap Sony Susmana, Jumat (20/01).

Pada saat lampu merah, dia juga menyarankan untuk tidak berfokus ada bagian depan saja melainkan sisi kanan kiri dan juga belakang.

Hal itu untuk meningkatkan kewaspadaan pengendara, untuk bisa bermanuver dari kecelakaan.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Balikpapan, Polisi: Sopir Mengaku Terburu-buru

Dalam hal ini, tidak disarankan untuk mengangkat pelatuk handbreak pada saat lampu merah.

Hal itu dilakukan, agar bisa lebih leluasa untuk menghindar ketika terjadi sebuah kecelakaan.

Karena, lanjut Sony, kecelakaan di lampu merah itu terjadi hanya dalam hitungan detik.

“Pastikan parking brake dari awal tidak berfungsi, jadi selama lampu merah yang diinjak adalah service brake. Kemudian segera cari langkah untuk menghindar, baik itu ke kiri atau ke kanan atau memberi sinyal kendaraan depan untuk memberi ruang,” kata dia.

Dia juga menegaskan bahwa, kebiasaan merapatkan barisan kendaraan pada saat lampu merah memang masih menjadi pekerjaan rumah di lalu lintas negara kita.

Hal itu karena padatnya jalan dan juga akses yang terbatas.

“Dua hal itu masih menjadi PR di lalu lintas jalan raya Indonesia, memang lalu lintasnya padat dan jalan terbatas. Seringkali mindset kita ketika lampu merah itu harus merapatkan kendaraan satu dengan kendaraan lainnya di lampu merah. Dengan kebiasaan yang seperti itu, ketika terjadi kecelakaan dari belakang, para pengendara tidak ada ruang untuk bermanuver atau menghindar,” pungkas dia.