Bisnis  

Aura Rumah Pengantin Tetap Eksis Ditengah Gelombang COVID-19

Tanjungpinang-Jemari Elmi terlihat luwes saat mengenakan kain songket warna keemasan di pinggang calon mempelai pria. Hanya butuh beberapa menit, calon pengantin pria itu kini berubah bak seorang raja.

Menjadi perias pengantin yang handal, bagi Elmi, bukanlah pekerjaan yang sulit. Sudah sepuluh tahun lebih, dirinya berkecimpung dalam bisnis tersebut. Berbagai pengalaman pahit dan manis telah ia rasakan.

“Ini bisnis keluarga, turun temurun. Saya belajar banyak dari ibu saya karena beliau dulunya juga seorang perias pengantin. Kini Saya lah yang meneruskannya,” kata Elmi.

Semua pengalaman itu semakin menempa kemampuan Elmi dalam merias pengantin. Hasilnya, kini Aura Rumah Pengantin miliknya sudah dikenal luas di mata masyarakat Tanjung Pinang.

Lalu pandemi COVID-19 datang. Hampir semua sektor usaha porak-poranda, pun demikian yang dihadapi dengan dunia bisnis rias pengantin. Namun lagi-lagi pengalaman yang membuat Elmi tetap eksis di bidangnya.

“Alhamdulillah. Meskipun acara pesta pernikahan selama pandemi tidak boleh, kami tetap ada orderan make up untuk acara akad nikah dan sebagainya,” ungkap Elmi saat ditemui ulasan.co, Rabu (26/05) di Jalan Singkong Km. 7 No. 27.

Bagi Elmi, pandemi covid 19 tidak terlalu berdampak pada usaha tata rias yang digelutinya. Justru, katanya, yang lebih berdampak adalah mereka pelaku usaha hiburan orgen tunggal dan tenda. Namun demikian, Elmi tetap menerapkan jurus bisnis yang jitu agar bertahan dari gelombang Pandemi-19. Salah satunya menawarkan Paket COVID-19 untuk pelanngan.

“Karena resepsi pernikahan dibuat lebih sederhana, maka kami tawarkan pada calon klien paket COVID-19,” tuturnya.

Paket tersebut menurutnya hanya mendekorasi keperluan akad nikah, dekorasi kamar pengantin, perlengkapan antaran belanja, dan satu baju pengantin. Harganya sangat terjangkau berkisar 5juta-8juta, sesuai permintaan dari pengantin.

Soal pelayanan pelanggan, wanita kelahiran Tanjungpinang, 02 November 1977 ini merasa tertantang ketika berhadapan dengan klien yang request-nya beragam. Elmi berusaha agar hasil karyanya dalam merias wajah sesuai dengan keinginan klien.

“Ada kepuasan tersendiri ketika kita bisa membuat seperti apa yang diinginkan klien kita. Bagi saya itu prestasi loh,” ungkapnya sembari tersenyum riang.

Emil menjelaskan bahwa bisnis tata rias sangat tergantung pada bagaimana hasil akhir dari semua proses akad nikah dan resepsi pernikahan. “Kita selalu melakukannya dengan maksimal supaya terlihat rapi, indah dan enak dipandang mata. Kalau itu sudah bisa kita lakukan, maka tidak menutup kemungkinan kita akan dilirik orang lain,” tuturnya.

Apalagi dimasa pandemi, perlengkapan pendukung dan alat yang digunakan Aura Rumah Pengantin dipastikan higenis karena 1 alat hanya digunakan untuk 1 orang klien.
“Seperti kuas lipstik dan sejenisnya, kami gunakan tidak dengan cara bergantian. Kami pastikan 1 kuas untuk 1 orang, setelah itu kita buang,” jelas Elmi. *

Pewarta : Masirwan
Editor : MD Yasir