Awak Pesawat TNI AU Dibekali Kemampuan Bertahan Hidup di Natuna

Lanud RSA
Komandan Lanud Raden Sadjad (RSA) Natuna, Kolonel Pnb Dedy Iskandar, saat mengecek persiapan prajurit latihan survival. (Foto: Dok Penerangan Lanud RSA)

NATUNA – Komandan Lanud Raden Sadjad (RSA) Natuna, Kolonel Pnb Dedy Iskandar, membuka secara resmi Latihan Survival Dasar TA. 2024 di Lapangan Dirgantara Lanud RSA, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat 2 Februari 2024.

Komandan Lanud RSA mengatakan,  latihan survival dasar harus dilaksanakan bagi setiap prajurit TNI Angkatan Udara (AU). Latihan ini bertujuan untuk menyegarkan kembali dan mempersiapkan fisik maupun mental peserta, agar mampu menghadapi keadaan darurat, baik di darat maupun di laut.

“Sebagai prajurit TNI AU, kita senantiasa dituntut untuk bekerja secara profesional. Tuntutan ini hanya mungkin diwujudkan apabila kita berlatih secara terus menerus dan berkesinambungan,” kata Danlanud.

Danlanud berharap agar peserta latihan survival dasar memanfaatkan seluruh rangkaian kegiatan latihan dengan maksimal. Ia juga meminta peserta untuk mematuhi semua ketentuan dan perintah yang diberikan oleh para pelatih.

Latihan survival dasar ini akan berlangsung selama dua hari diberi sandi “Punai Sakti-24”.  Selama latihan, peserta akan dibekali dengan berbagai keterampilan bertahan hidup, seperti mencari sumber air, membuat tempat berlindung, dan mencari pertolongan.

Latihan ini bertujuan untuk membekali dan meningkatkan kemampuan awak pesawat dalam menghadapi situasi apabila terjadi pendaratan darurat di hutan ataupun di laut.

Materi yang diberikan dalam latihan ini antara lain, ilmu medan peta dan kompas (IMPK), ilmu botani untuk mempelajari tentang jenis tumbuhan berdasarkan kegunaan dan pemanfaatannya, pemanfaatan jebakan hewan (BOOBY TRAP), membuat bivak/Shelter, ilmu P3K dalam rangka penanganan korban yang mengalami cedera/ luka, pengenalan KSPT (Kerja Sama Dengan Pesawat Terbang).

Baca juga: Prajurit Lanud RSA Natuna Asah Kemampuan Menembak Jaga Kedaulatan Perbatasan Utara NKRI

Latihan survival dasar ini merupakan salah satu upaya TNI AU untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajuritnya.

Latihan ini diikuti sebanyak 127 personel terdiri dari 19 personel Komando Latihan (Kolat), 10 personel pelatih, 48 pendukung dan 50 peserta latihan. Adapun peserta latihan terdiri dari prajurit Lanud RSA, Skadron Udara 52, baik Perwira, Bintara, Tamtama, serta melibatkan personel dari Satrad 212, Denhanud 477 Kopasgat, BPBD Natuna, Satpol PP, Damkar dan Basarnas Natuna. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News