BAAS, Upaya Pemko Batam Mencegah Stunting

Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad, (Foto:Istimewa)

BATAM – Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) menjadi salah satu cara untuk penanganan dan pencegahan stunting di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang. Sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Program BAAS yang diinisiasi Pemerintah Kota (Pemko) Batam ini, juga melibatkan sejumlah pemangku kebijakan seperti TNI/Polri, pelaku usaha, hingga instansi terkait, demi mempercepat penanganan stunting di Kota Batam.

Wakil Wali Kota Batam yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, program bapak asuh ini dimulai dengan penunjukkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Dudung Abdurachman sebagai bapak asuh stunting.

“Kemudian diturunkan ke tingkat provinsi, ada pak Danrem 033/Wira Pratama. Kemudian di tingkat kabupaten/kota ada pak Dandim,” kata Amsakar, Sabtu (14/1).

Pihaknya juga meningkatkan, koordinasi dalam penanganan dan pencegahan stunting di Kota Batam, terutama dalam sistem manajemen data stunting.

Baca juga: 58 Kasus TBC Terdeteksi di Batam, 407 Orang Lainnya Diduga Terjangkit

“Berkoordinasi untuk menggerakkan tim pendamping keluarga, kader posyandu, Kader KB dan bidan untuk melakukan pendataan dan penanganan secepat mungkin, yang berkaitan dengan empat hal yang utama adalah dalam manajemen data,” tuturnya.

Ia mengharapkan, dengan upaya penanganan stunting ini lebih gesa dilakukan melalui program bapak asuh telah terdapat ribuan orang yang teratasi.

“Untuk di Batam, semuanya sudah terbentuk (BAAS) dan semua sudah melaksanakan tugas itu,” ujar Amsakar.

Beberapa waktu yang lalu, Pemko Batam menyebutkan peran TNI merupakan upaya kolektif dalam menangani persoalan stunting.

Amsakar menambahkan, kehadiran Bapak Asuh Anak Stunting dinilai sangat penting. Tujuannya, agar dapat mengawal tumbuh kembang anak Indonesia khususnya Kota Batam.

Ia menyampaikan, pada tahun 2035 Indonesia akan mengalami bonus demografi dengan populasi orang yang didominasi usia produktif.

“Selain itu, juga menjemput Indonesia Emas pada tahun 2045, tepat pada ulang tahun Indonesia ke 100 tahun,” tutupnya.

Baca juga: BPOM Bersama Dinkes Awasi Makanan Ciki Ngebul di Batam