Babak Baru Dunia Pertanian di Era Digital

Babak Baru Dunia Pertanian di Era Digital
Petani di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Foto: Albet

Jakarta – Perkembangan tekonologi informasi di era digital memaksa seluruh sektor industri membanting setir dalam melakukan pemasaran produknya, termasuk sektor pertanian. Modernisasi pertanian mulai diterapkan dalam kerangka Revolusi Industri 4.0.

Dalam sebuah webinar bertema Post-Survival Agenda: Marketing Strategy for Business Resilience and Competitiveness in The Coming Years pada akhir Desember 2020, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan dalam perubahan yang bergerak cepat Indonesia mesti mengikuti pergerakan itu.

Namun, keterbatasan mobilisasi akibat pandemi COVID-19 melahirkan peluang dalam mengatasinya, dan salah satunya menggunakan mekanisasi dan teknologi atau yang dikenal dengan sistem digitalisasi atau dalam jaringan (daring).

Baca juga: Tingkatkan Hasil Pertanian Dalam Negeri dengan Pupuk Organik

Kondisi itu menjadi keniscayaan dalam sektor pertanian. Sehingga, Kementerian Pertanian menyusun strategi untuk mengikuti pergerakan itu dengan membangun sebuah jaringan atau kerangka revolusi industri 4.0 atau dikenal juga sebagai Pertanian 4.0.

Pertanian 4.0 adalah pertanian presisi yang dikombinasikan dengan teknologi informasi digital, yaitu big data, internet seluler, dan cloud computing, yang wujudnya didefinisikan sebagai smart agriculture, smart farming, precision agriculture, dan precision farming, di mana pendekatan dan penerapan ini diyakininya dapat mendukung agroindustri yang berkelanjutan‎.

Dalam kaitan itu, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa Bangsa (FAO), melalui taklimat media, pada Rabu (09/02), mengumumkan tentang Berbagi Kisah Pahlawan Pangan Indonesia di Cyberspace.

Baca juga: Presiden Jokowi Harap Sorong Jadi Daerah Produsen Pertanian

Disebutkan bahwa saat ini bertani tidak hanya menggeluti tanah berlumpur dan becek, karena saat ini bertani juga memasuki dunia digital.

Digitalisasi pertanian saat ini mewarnai berbagai proses dalam pertanian, mulai dari pemasaran, penerapan teknologi terkini untuk mendongkrak produksi, sampai berbagi kisah sukses.

Pertanian di Indonesia mengalami percepatan digitalisasi pertanian, terutama di masa pandemi. Dengan semangat solidaritas, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi (TI) mengulurkan tangan kepada para petani untuk mendukung penjualan mereka, terutama saat pembatasan mobilisasi.

Petani pun mulai menggunakan internet dengan aktif di mana saat pandemi, digitalisasi menjadi semakin vital bagi para petani, sekaligus bagi pembangunan pertanian di Indonesia.