Bahaya Konsumsi Susu Kental Manis bagi Balita dan Dewasa

Bahaya Konsumsi Susu Kental Manis bagi Balita dan Dewasa
Susu kental manis yang telah dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Namun ada bahaya susu kental manis untuk balita dan dewasa. Foto: CNNIndonesia.com/iStockphoto/Eugene Tomeev)

Jakarta – Susu kental manis sudah dikenal sejak lama dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tapi, tahukah Anda bahwa susu kental manis justru berbahaya untuk balita maupun orang dewasa.

Ahli gizi dan nutrisi, Tan Shot Yen mengatakan, susu kental manis mudah disukai karena rasanya yang lebih manis dibanding jenis susu lainnya. Rasa manis ini muncul karena kadar gula berlebihan yang memang terkandung di dalamnya.

“Di dalamnya ada macam-macam jenis gula, sukrosa, laktosa dan lain-lain. Rasa manis ini kan disukai sekali. Anak-anak juga jadi kecanduan,” kata Tan, Kamis (16/9).

Tan merinci, saat diseduh untuk 3/4 gelas saja dibutuhkan 40 hingga 45 gram susu kental manis. Dalam kajian per porsi ini telah mengandung 20 gram gula per sajiannya.

Padahal kata Tan, sesuai anjuran WHO gula yang dibutuhkan tubuh orang dewasa dalam satu hari hanya sekitar 25 gram.

Baca juga: Tips Mencegah Gigi Ngilu, Coba Saran Dokter Ini

“Itu saja ukuran untuk orang dewasa, bagaimana coba untuk anak-anak,” kata Tan.

Kelebihan gula akibat minum susu kental manis ini mengharuskan Anda untuk tak boleh makan makanan manis ini.

Artinya jika minum satu gelas susu kental manis yang telah diseduh berarti selama satu hari itu Anda tidak disarankan mengonsumsi makanan atau minuman lain yang mengandung gula lainnya.

Bahaya susu kental manis untuk balita dan dewasa
Bahaya susu kental manis lain untuk balita dan adalah efek kenyang palsu kepada orang yang mengonsumsinya. Terutama ketika dikonsumsi anak-anak, mereka akan menolak makanan lain, dan lebih suka dengan susu kental manis.

“Akhirnya anak-anak enggak makan yang lain gangguan gizi bisa muncul. Anak-anak juga enggak dapat protein, lemak dan vitamin yang cukup, akhirnya hanya obesitas, tapi pendek,stunting,” kata dia.

Baca juga: BKKBN Beri Tips Tekan Angka Stunting di Kepri

Oleh sebab itu Tan mengatakan, perlu sosialisasi penuh terhadap orang tua terkait bahaya susu kental manis, terutama yang telah diseduh. Sebab bahaya susu kental manis baik untuk balita maupun orang dewasa baru akan terasa beberapa tahun ke depan.

“Efeknya bukan kecanduan saja, ada kegemukan, diabetes usia dini, stunting, keropos tulang, jika Anda katakan kenapa gigi anak saya jelek, tulangnya tidak kuat, ya karena ini. Dampaknya memang enggak terasa langsung,” kata dia.

Pewarta: CNNIndonesia.com
Editor: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *