Apakah Semua Wanita sama?

Pola pikirku waktu itu

 

Apakah semua wanita sama ?

Aku adalah seorang lelaki yang selalu menganggap semua  wanita sama, dalam pandanganku wanita hanya mahluk yang di ciptakan tuhan untuk membebankan lelaki. Wanita enak tidak perlu sekolah tinggi untuk mendapatkan lelaki  yang dia impikan. Cukup dandan, berpakaian bagus dan mencari perhatian ke lawan jenis dengan gaya sok anggunnya dengan demikian dia mendapatkan lelaki yang ia impikan. Berbeda dengan laki-laki harus susah payah sekolah, kerja, dan lain sebagainya hanya untuk mendapatkan seorang wanita yang ia impikan, setelah cukup lama dan akhirnya sang lelaki sukses dalam sekolah dan pekerjaan. Apakah dia biasa mendapatkan wanita yang ia dambakan ?

 

Wanita itu materiallistis dia akan senang dengan lelaki, bukan karena dia mencintainya tapi karena lelaki tersebut sudah  mapan dan sukses,  mengapa wanita seperti itu. ?

 

Aku pernah berpacaran dengan teman kecilku saat aku SMA kelas satu, di situ perasaanku terhadap nya bukan hanya sebagi pacar, bahkan aku sudah menghayal sampai berumah tangga. Tapi pada waktu itu aku masih sekolah dan sulit menuruti kemauannya , seperti mengatar jemput dan lain sebagainya. Sampai akhirnya dia menemukan lelaki SMK yang lebih keren dan maco serta dapat memenuhi kemauannya. Singkat cerita hubungan kami pun bubar tanpa kabar sampai sekarang .

Masuk SMA aku mulai merasakan jatuh cinta lagi, ntah kenapa ketika aku menyukai seseorang aku harus bisa lebih dari sekedar pacaran, hayalanku selalu tinggi ketika menyukai seseorang, pada hari itu aku berpacaran degan kakak kelas ku yang belum sempat aku tau sikapnya bagaimana. Hubungan kami berjalan tak lama, padahal aku sudah berusaha mengikuti kemauannya dan nyatanya sama dia lebih memilih orang lain yang lebih dari pada aku.

Tak beberapa lama setelah putus aku mulai berpacaran kembali degan teman sekelasku dan aku berharap dia beda dari cewe-cewe  yang pernah pacaran denganku sebelumnya. Disini dia sangat ramah dan tak banyak menuntut apa pun, tapi hubungan kami harus bubar ketika aku tau dia tidak hanya berpacaran denganku, hubugan kami bubar dan kami di kelas layaknya seperti orang tak kenal.

Apakah wanita semua seperti itu ?.

Apakah wanita tidak mau melihat usah lelaki ?

Apakah wanita hanya mau meniikmati hasil jeripayah kami ? Sampai sekarang aku belum tau jawabnya.

Sampai pada akhirnya aku bertemu dengan perempuan yang aku kurang tertarik kepadanya, tapi dia sepertinya sangat menyayangiku, setelah lama aku sudah tidak tertarik sama wanita pada ahkirnya aku tertarik terhadapnya dan mulai pacaran, dia orangnya baik, dan ramah tidak banyak menuntut dia hampir mebuatku menarik kata-kataku  kalau wanita itu semua sama saja,

 

Teryata ada juga  wanita yang mau susah payah berdua membangun hubungan dan menyayangi lelaki bukan karena hasil melainkan sayang yang tulus dari hati. Seketika aku menarik kata-kataku . Maafkan aku para wanita di dunia wkwkw

Tapi pada hari itu aku mulai melakukan hal bodoh, aku putuskan wanita ini degan alasan yang tak masuk akal. Tapi tidak masalah bagiku waktu itu. Sehingga pada akhirnya aku menyesal. Memang aku akui sebagai lelaki  menginginkan lebih, setelah wanita yang sayang pada ku aku sia-sia kan begitu saja .

Padaawalnya aku tidak tertarik dengan wanita ini aku hanya kasihan dia sangat sayang terhadapku dan aku tidak ingin menyakitkan hatinya. Walaupun pada ahkirnya dia tersakiti juga, singakat cerita hubungan ku sama seperti wanita-wanita pada cerita dia atas.

Dari semua wanita-wanita yang pernah aku pelajari bisa aku ambil kesimpulan bahwa wanita atau lelaki yang ngkau suka atau ngkau cintai tidak akan mencintai atau menyukaimu sepenuhnya, mungkin hubunganku bubar seperti pada cerita sebelumnya, aku meyukai wanita tersebut, mungkin wanita itu tidak, dan pada hari itu wanita menyukaiku tapi aku tidak .

Apakah ada wanita dan pria saling mencintai dan sama-sama suka tanpa adanya paksaan dan kasihan ?.

Pacaran terkadang membuat kita lupa, pacaran terkadang membuat kita lalai, awal-awal pacaran seperti dunia milik berdua bercerita tentang masa depan berdua, bercanda tawa, tapi setelah putus langsung kayak orang nggak kenal jangankan nyapa lirik aja ogah rasanya. Padahal dulu  pernah salaing menyayangi  hadehh.

secara tidak langsung pacaran sama saja seperti mengkonsumsi NARKOBA, menggangu kerja otak, awalnya memang nikmat tapi lama-lama manjadi candu dan akhirnya manjadi kebiasaan. Ketika menggunakan narkoba, zat penenang yang apa itu nama ilmianya aku ngga tau, itu bisa membuat kita nyaman sama halnya ketika kita senang dengan pacar, otak kita akan merasa nyaman, disinilah narkoba itu berkerja, disinilah efek negative pacaran itu, walaupun banyak orang yang beranggapan bahwa pacaran itu bisa bikin semangat, hari-hari menjadi menyenagkan.

Memang benar aku juga setuju dengan pendapat itu sebelumnya. Pacaran itu awalnya aja enak setalah berjalan dua tiga bulan semua akan membosankan, disinilah nanti terjadi yang namanya jenuh, setelah itu tibullah rasa galau, mulai bodok amat apa yang terjadi dengan pasangan. Dan akhirnya apa ?, putus. Apa berhenti sampai disitu?, pasti bakal mancari lagi yang baru dong ngga usah bohong deh, yang baca buku ini masih 18+kan ? tapi kalau udah di atas itu ngga tau dah, ini sih pendapaatku. Ketika kalian mencari lagi yang baru itulah narokoba yang telah kalian cicipi untuk kedua kalinya dan akan menjadi hal yang biasa. Dan akan kalian coba terus kalau kalian tidak punya prinsip dan niat untuk keluar dari zona yang nyaman itu.