Bandara RHF Tanjungpinang Siapkan Ruang Khusus Bagi Wisatawan Asing

Bandara RHF Tanjungpinang Siapkan Ruang Khusus Bagi Wisatawan Asing
Bandara RHF Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kepulauan Riau telah menyiapkan ruang khusus bagi wisatawan asing yang ingin berlibur di Pulau Bintan.

Ruangan khusus ini disiapkan untuk menyambut kedatangan para wisatawan mancanegara. Di ruangan itu, petugas akan mengambil tes antigen dan pemeriksaan dokumen perjalanan para wisatawan yang datang.

“Ruangan yang disediakan, siap menampung sekitar 150 orang wisatawan,” kata Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II Badara RHF Tanjungpinang, Ngatimin K. Murtono di Tanjungpinang, Rabu (09/02).

Ia menuturkan, setiap wisatawan yang datang akan menjalani tes antigen terlebih dahulu. Setelah menjalani pemeriksaan, para wisatawan itu langsung diarahkan bergerak ke lokasi kawasan Pariwisata Lagoi, Bintan. Kebijakan itu sesuai dengan ketentuan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Provinsi Kepri.

“Kami sudah siap, tapi sampai sekarang kami belum dapat informasi kapan ada kedatangan wisatawannya,” ujarnya.

Baca juga: Bandara RHF Tanjungpinang Jadi Pintu Masuk bagi Wisatawan WNA dan WNI

RHF Tanjungpinang menjadi salah satu pintu masuk bagi wisatawan Warga Negara Asing (WNA) maupun Warga Negara Indonesia (WNI). Penetapan itu berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor 11 Tahun 2022, tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Luar Negeri dengan Transportasi Udara pada Masa Pandemi COVID-19.

Dalam surat edaran itu, ada tiga bandara yang ditetapkan sebagai pintu masuk wisatawan WNA dan WNI. Ketiga bandara itu ialah Bandara RHF Tanjungpinang, Bandara Hang Nadim di Batam dan Bandara I Gusti Nugrah Rai di Bali.

Sementara itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, pihaknya akan membahas lebih lanjut prihal keberlangsungan Travel Bubble.

“Ada beberapa hal yang masih jadi pembicaraan kita dengan pihak Singapura,” ucap Ansar di Tanjungpinang.

Ansar mengungkapkan, salah satu persoalannya adalah permintaan tidak adanya karantina mandiri yang diberlakukan, jika berkunjung ke Kepri maupun sebaliknya. (*)