Bangunan dan Jalan SMAN 21 Batam Terancam Longsor

SMAN 21 Batam
Bangunan dan jalan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 21 Batam, Kepulauan Riau (Kepri) terancam amblas lantaran berada di perbukitan dan dikelilingi lima titik longsor. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Bangunan dan jalan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 21 Batam, Kepulauan Riau (Kepri) terancam amblas lantaran berada di perbukitan dan dikelilingi lima titik longsor.

Sejumlah titik longsor itu muncul usai hujan deras mengguyur Kota Batam sejak Selasa (28/02) kemarin. Alhasil, ruas tanah di atas bukit Bukit Smart Punggur Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa itu longsor.

Terutama pada bagian belakang, kiri, kanan, maupun depan gedung SMAN 21 Batam yang belum terpasang batu miring.

Kepala Sekolah SMAN 21, Dwi Sulistiyani mengungkapkan, SMA tersebut memang menjadi langganan longsor terutama saat hujan deras terjadi. Namun, belum sampai mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

Kondisi itu semakin memperihatinkan lantaran tepat di bawah SMAN 21 itu terdapat sejumlah rumah warga.

“Mobil Pak RW pernah sampai tertimbun tanah. Pernah juga motor warga tertimbun tanah. Bahkan pernah juga masuk ke rumah warga tanahnya,” katanya, Kamis (02/03).

Dwi menjelaskan, atas kerawanan itu, pihaknya kerap kali mendapatkan komplain dari warga sekitar. Meski demikian, ia mengaku belum dapat mengatasi permasalahan tersebut karena keterbatasan anggaran.

Pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut ke Komite Sekolah, Dinas Pendidikan Kepri, Anggota Dewan, hingga perusahaan sekitar untuk membantu memasang batu miring.

Ia berharap batu miring tersebut segera terpasang agar tidak membahayakan bangunan sekolah atau pun warga sekitar.

“Kita kalau berharap ke pemerintah full mungkin anggarannya terbatas. Saya berharap ada bantuan juga dari CSR Perusahaan yang ada di Kabil,” katanya.

Baca juga: Jalan Trans Barelang Batam Amblas

Sementara itu, salah seorang warga, Jamaluddin menyadari runtuhnya salah satu titik di sekitaran sekolah itu pada Selasa (28/02) malam kemarin.

Ia berharap akan ada langkah cepat dari pemerintah untuk mengatasi hal tersebut.

“Kita tidak bisa berbuat banyak. Saya sudah lapor ke RT/RW juga. Harapannya agar cepat ditanggapi lah. Di atas ada akses jalan anak sekolah dan rumah warga. Kita butuh batu miring,” tuturnya. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News