Banjir Bandang Landa NTT, Lima Rumah di Ngada Tertimbun Longsor

BNPB Catat Ada 2.203 Bencana Sepanjang 2021, 549 Orang Meninggal Dunia
Proses pencarian korban bencana banjir bandang dan longsor di Ngada. (Foto: Antara)

Kupang – Sebanyak lima unit rumah warga di Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (04/09) dinihari sekitar pukul 00.30 Wita tertimbun longsor akibat intensitas hujan yang tinggi di puncak gunung Inirie.

“Kejadian berlangsung sekitar pukul 00.30 WITA. Sebenarnya intensitas hujan di perkampungan itu sedang saja, tetapi sepertinya deras di puncak gunung, sehingga terjadi juga banjir bandang,” kata Kasat Reskrim Ngada, IPTU. I Ketut Ray Artika ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu pagi.

Sejumlah rumah itu tertimbun longsor karena, memang rumah-rumah warga di kampung itu berada di pinggiran kali mati, sehingga saat banjir bandang datang langsung tertimbun oleh tanah dan material yang dibawa oleh banjir bandang.

Baca juga: Banjir Rendam Pemukiman Warga Dua Desa di Mamuju

Akibat kejadian tersebut, seorang Balita berusia 4 tahun ditemukan meninggal dunia satu jam setelah longsor dan banjir bandang itu menimpa warga di perkampungan tersebut.

“Setelah didata, balita tersebut berusia 4 tahun dan berjenis kelamin perempuan,” ujar dia.

Pihak kepolisan bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngada saat ini tengah berusaha untuk terus mencari kemungkinan ada korban lain yang tertimbun longsor.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa setelah kejadian banjir bandang dan longsor itu, sejumlah warga langsung melakukan pencarian korban yang hilang.

Namun karena suasana di lokasi bencana gelap sehingga proses pencarian pun terhambat.

Pewarta: Antara
Editor: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *