Banjir Besar Landa Kalbar, Pasien Lansia di Kapuas Hulu Dirujuk dengan Sampan

Seorang pasien lansia di Kedamin Hulu dilarikan ke Puskesmas Putussibau Selatan dan dirujuk ke RSUD dr Ahmad Diponegoro Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Senin (23/8/2021) menggunakan sampan atau perahu karena daerah tersebut dilanda banjir besar. (Foto: Antara)

Kapuas Hulu – Banjir besar kembali melanda wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (23/08). Hingga kini, ribuan pemukiman warga terendam dengan kedalaman air rata-rata satu hingga tiga meter lebih.

Banjir tersebut terjadi sejak sore Sabtu (21/8/2021), hingga pukul 09.28 WIB, Senin (23/8/2021) debit air masih te9rus naik merendam wilayah Kapuas Hulu, bahkan ruas jalan dalam kota Putussibau dan jalan nasional penghubung kota Putussibau-Pontianak terendam banjir di sejumlah titik.

Pantauan ANTARA, di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan, sejumlah warga yang terendam rumahnya masih bertahan di dalam rumah dengan membuat panggung.

“Kami tidak menyangka banjir kali ini sama seperti Tahun 2020 lalu, terus terang kami trauma, banjir ini besar,” kata warga Teluk Barak Harrun, di kediamannya yang juga terendam banjir, Senin.

Terkait kondisi banjir besar di Kapuas Hulu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan mengatakan sejak banjir terjadi pihaknya masih mengumpulkan data dan melakukan monitoring serta membantu evakuasi warga terendam banjir.

“Kami akan melihat kondisi warga bersama pak Bupati, untuk data korban banjir masih di input sambil menunggu laporan dari sejumlah desa, lurah dan kecamatan,” ucap Gunawan.

Baca juga: Banjir Rendam Dua Kecamatan di Kapuas Hulu Kalbar

Ia mengimbau agar masyarakat mengutamakan keselamatan dan selalu waspada dengan kondisi air besar seperti ini.

“Kami minta camat, kades dan lurah segera melaporkan setiap perkembangan banjir di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.

Seorang pasien lansia bernama Karim (73) di Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat terpaksa dirujuk menggunakan sampan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Ahmad Diponegoro, karena kondisi banjir yang saat ini melanda Kota Putussibau dan sekitarnya.

“Hasil diagnosa, pasien menderita prostat hipertropi, sehingga harus dirujuk ke RSUD dr Ahmad Diponegoro Putussibau, karena kami tidak ada ambulans dan kebetulan kondisi banjir, jadi pasien dirujuk menggunakan sampan,” kata Kepala Puskesmas Putussibau Selatan dr Dasmiati Olfah saat dihubungi ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Senin.

Ia menjelaskan pasien awalnya dilarikan keluarganya ke Puskesmas Putussibau Selatan menggunakan mobil. Namun, karena tidak bisa melintasi banjir, terpaksa menggunakan sampan atau perahu.

Menurut dia, petugas Puskesmas Putussibau Selatan langsung memberikan penanganan dan akhirnya dirujuk ke RSUD dr Ahmad Diponegoro Putussibau untuk penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Sebanyak 19.121 Warga Kapuas Hulu Terdampak Banjir

“Kami tidak punya sampan apalagi ambulans, jadi setelah dirujuk pasien dibawa keluarganya menggunakan sampan sampai ke RSUD dr Ahmad Diponegoro Putussibau ,” kata Dasmiati Olfah.

Sedangkan petugas Puskesmas Putussibau Selatan yang menangani dan merujuk pasien ke RSUD dr Ahmad Diponegoro Putussibau, katanya,​​​​​​​ adalah Inda Susiana dan Ria Agustuni.

Saat ini Putussibau Utara dan Selatan serta sejumlah wilayah di Kapuas Hulu, dilanda banjir besar dengan kedalaman rata-rata satu hingga tiga meter lebih, yang terjadi sejak Sabtu (21/8/2021) hingga saat ini Senin (23/8/2021) banjir semakin meluas.

Pewarta: Antara
Editor: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *