BATAM – BP Batam menyiapkan solusi jangka panjang untuk penanganan 14 titik banjir di Sagulung dan Batu Aji.
Hal itu dikatakan Deputi IV Bidang Infrastruktur, Mouris saat meninjau sejumlah titik banjir di Kecamatan Sagulung dan Batu Aji pada Senin, 19 Mei 2025. Salah satu lokasi yang terdampak cukup parah adalah Kampung Tua, Kelurahan Sei Binti, Sagulung.
Peninjauan ini sebagai respons atas keluhan warga yang kembali terdampak banjir setelah hujan deras mengguyur Batam sejak Minggu malam, 18 Mei 2025.
Sebanyak 14 titik banjir pihaknya survei bersama tim terpadu yang melibatkan Pemko Batam, TNI/Polri, Satpol PP, Ditpam BP Batam, dan unsur pemerintahan setempat. Fokus peninjauan mencakup kondisi saluran drainase, aliran air di kawasan industri Latrade, serta lokasi genangan air lainnya.
“Ada sekitar 14 titik banjir yang kami tinjau di beberapa kelurahan di dua kecamatan ini,” ujar Camat Sagulung, M. Hafiz Rozie pada awak media.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Kota Batam, Suhar, menambahkan bahwa hasil tinjauan ini akan menjadi dasar kajian untuk solusi jangka panjang.
“Nanti kan ada hasil kajian dari BP Batam yang dikordinasikan dengan Pemkot, baru nanti dari OPD teknis yang melaksanakannya,” ucapnya menjelaskan.
Sementara itu, Deputi IV BP Batam, Mouris, menyebut bahwa secara umum ditemukan masalah pada daerah tangkapan air (catchment area) dan sistem drainase yang belum berfungsi optimal. Wilayah hilir juga masih perlu pendataan untuk memahami arah dan volume aliran air, terutama saat pasang.
Selain itu, khusus daerah Sei Binti, Sagulung, tim juga menemukan adanya aliran air yang melintas di bawah kawasan Latrade Industrial Park. Namun, informasi tersebut masih memerlukan pendataan dan verifikasi lebih lanjut.
“Kami perlu tahu kapan kawasan itu dibangun, masih perlu pendataan lebih lanjut,” ujarnya menambahkan.
Menindaklanjuti hasil tinjauan, BP Batam akan melakukan analisis teknis dan berkoordinasi dengan Pemkot Batam untuk merumuskan solusi lintas sektor. DBMSDA juga dilibatkan karena memiliki data historis infrastruktur, seperti pembangunan box culvert, yang mempengaruhi aliran air.
“Setelah data lengkap, akan dilakukan pertemuan lintas instansi untuk merancang langkah lanjutan,” lanjut dia menerangkan.
Sementara, untuk solusi jangka pendek, BP Batam telah berkoordinasi dengan Pemkot. Saat ini DBMSDA telah menurunkan alat berat guna normalisasi saluran drainase di beberapa titik kritis.