Banjir Rob Terjang Kotawaringin Timur, 6 Rumah Rusak Parah

Banjir Rob Terjang Kotawaringin Timur, 6 Rumah Rusak Parah
Tim BPBD Kotim bersama Kepala Desa Ujung Pandaran Aswin Nur memantau kerusakan permukiman nelayan akibat banjir rob, Minggu (29/5/2022). ANTARA/HO-BPBD Kotim

SAMPIT – Sebanyak enam rumah nelayan di Dusun Kalap Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengalami rusak parah setelah diterjang banjir rob sejak Senin (23/5) siang.

“Tim kami sudah ke lokasi untuk memberikan bantuan sembako dan memeriksa kondisi kesehatan para korban,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Rihel, Senin (30/5).

Rihel menjelaskan, banjir rob tersebut terjadi sejak Senin (23/5) sekitar pukul 12.10 WIB. Banjir rob atau pasang air laut dengan ketinggian sekitar satu meter tiba-tiba menghantam kawasan itu.

Warga setempat sempat menyelamatkan diri sehingga tidak sampai ada korban jiwa. Banjir yang kemudian surut sekitar pukul 17.00 WIB menyebabkan lima rumah hancur total terbawa banjir akibat tiangnya tercabut dan satu rumah rusak parah.

Baca juga: Pelabuhan Tanjung Emas Semarang masih Digenangi Banjir Rob Setinggi 80 Cm

Rihel mengatakan, kondisi warga korban banjir dalam keadaan sehat. Tim BPBD yang didampingi pemerintah Desa Ujung Pandaran juga telah mendata kondisi di lokasi.

Rumah-rumah tersebut sedikit terpisah dari permukiman dan pusat Desa Ujung Pandaran. Rumah-rumah itu dibangun sederhana karena umumnya untuk ditempati warga saat musim panen tangkapan ikan agar mereka mudah saat melaut.

“Korban merupakan warga yang tinggal tidak menetap (memadam) hanya pada musim panen ikan yaitu satu sampai empat minggu. Rumah aslinya di simpang tiga Desa Ujung Pandaran,” jelas Rihel.

Kejadian ini baru mencuat setelah beredar video kondisi para korban yang disebutkan membutuhkan bantuan. Para korban banjir rob itu mengungsi ke rumah tetangga mereka yang selamat dari kejadian itu.

Sempat terjadi simpang siur terkait lokasi kejadian karena berada di perbatasan Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan. BPBD Kotawaringin Timur bahkan sempat menyatakan bahwa berdasarkan hasil koordinasi mereka dengan Pemerintah Kecamatan Teluk Sampit, kejadian itu masuk wilayah Seruyan.

Baca juga: Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Lumpuh karena Terendam Banjir Rob

BPBD Kabupaten Seruyan pun menyikapi informasi itu dengan langsung menerjunkan tim ke lokasi kejadian pada Minggu (29/5). Hasil pengecekan itulah yang membuat mereka memastikan bahwa kejadian tersebut masuk wilayah Kotawaringin Timur.

Kepala Pelaksana BPBD Seruyan Agung Sulistyo menyampaikan bahwa pihaknya sudah menurunkan tim untuk meninjau ke tempat terjadinya bencana gelombang rob air laut yang menyebabkan sembilan rumah warga rusak.

“Kita sudah perintahkan tim untuk meninjaunya, setelah dicek di lapangan bahwa tempat kejadiannya berada di Kalab Cabang Kabupaten Kotawaringin Timur,” kata Agung.

Meski kejadian tersebut berada di wilayah Kotawaringin Timur, pihaknya juga memantau kondisinya karena lokasinya dekat dengan Desa Sungai Bakau yang masuk wilayah Seruyan. Masyarakat di wilayah Seruyan juga diimbau waspadai ancaman banjir rob.