Bank Sampah Tambah Penghasilan untuk Masyarakat

Warga saat mengantre di Bank Sampah Semoga Berkah di Kampung Madong untuk menukarkan sampahnya dengan uang. (Foto:Ardiansyah Putra/Uasan.co)

TANJUNGPINANG – Kini masyarakat bisa menghasilkan uang dari limbah atau sampah melalui Bank Sampah, untuk memenuhi kebutuhan hari-hari.

Dengan menabung di Bank Sampah, masyarakat bisa mengubah limbah atau sampah tak berguna menjadi rupiah. Mulai dari sampah rumah, sampah plastik di pantai, hingga besi tak terpakai.

Pemilik Bank Sampah Semoga Berkah di Kampung Madong, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Andry mengatakan, nasabah yang sudah terdaftar di Bank Sampah Semoga Berkah sudah mencapai 320 orang.

Menurutnya, ia mengakomodir dari sampah yang dikumpulkan oleh masyarakat. Nantinya, sampah dari masyarakat itu akan ditimbang per kilogram (kg)-nya dan akan dipisahkan berdasarkan jenis sampahnya.

“Setelah timbang kilo, nanti harganya berdasarkan jenis sampahnya seperti sampah platis, besi, kayu bekas dan lainnya,” kata Andry.

Ia menambahkan, setiap nasabah yang sudah menukarkan sampahnya menjadi uang, nantinya uang tersebut disimpan layaknya bank konvensional.

“Uang itu nantinya bisa digunakan seperti membayar token listrik, beli kebutuhan harian dan lainnya,” ucapnya.

Andry menyebutkan, dalam kurun waktu satu bulan, Bank Sampah di Tanjungpinang mampu mengumpulkan sampah sebanyak 3 hingga 5 ton.

“Mayoritas jenisnya plastik, dan styrofoam. Tapi ada juga sampah seperti ember plastik,” ungkapnya.

Untuk botol plastik, Bank Sampah menghargai Rp3 ribu per kilogram, plastik ember diangka Rp2 ribu per kilogram, botol kaca Rp200 per kilogram.

Sedangkan untuk besi, Bank Sampah akan membayarkan Rp3 ribu per kilogram. Untuk besi PT dihargai Rp4 ribu dan jenis aluminium kaleng Rp12 ribu dan tembaga Rp80 ribu per kilogram.

Baca juga: Masyarakat Bisa Berdayakan Bank Sampah untuk Tambah Penghasilan