Banyan Tree Global Foundation Serahkan Bantuan Wisata Pemulihan Ekonomi Sulteng

Banyan Tree
Banyan Tree Global Foundation (BTGF) kerja sama Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) melakukan serah terima bantuan masyarakat pegiat wisata Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). (Foto: ist)

DONGGALABanyan Tree Global Foundation (BTGF) kerja sama Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) melakukan serah terima bantuan masyarakat pegiat wisata Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (10/11).

Penyerahan bantuan itu dilakukan di Pantai Wisata Pendidikan Pesisir Baturoko, Desa Lalombi Kecamatan Banawa Selatan.

Sulaiman Nasir dari ISKINDO sebagai Koordinator Lapangan Program menyatakan, bantuan wisata pada program pengembangan wisata berbasis masyasakat ini berupa, rumah peneluran penyu, perahu wisata, gazebo, gebang wisata, pagar pengaman, alat produksi pengolahan mangrove, bak sampah, life jaket dan KJA Wisata.

“Selain bantuan fisik dalam rangka peningkatan kapasitas kelompok pelaku wisata. Dalam program ini juga dilakukan pelatihan manajemen dan pelayanan wisata serta FGD dengan narasumber dari Dinas Pariwisata Donggala dan Perwakilan Banyan Tree Bintan Resort,” kata Sulaiman dalam keterangan tertulisnya diterima.

Renald Yude selaku Koordinator Pelaksana Program dari Banyan Tree Global Foundation menyampaikan, selain serah terima Bantuan Banyan Tree juga menggelar acara talk show pariwisata berkelanjutan yang diikuti oleh masyarakat pelaku wisata, mahasiswa dan tokoh masyarakat Desa Lalombi.

Dengan narasumber dari Akademisi Jurusan Manajemen Bisnis UNTAD, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Donggala dan Banyan Tree sendiri sebagai donor sekaligus pelaku usaha di bidang wisata.

“Kami berharap apa yang kami lakukan dalam manajemen dan pelayanan wisatawan dapat kami tularkan kepada masyarakat Donggala agar mampu berdaya saing dan meningkatkan PAD Kabupaten Donggala sebagai penyangga wisata di sekitar Kota Palu yang sejalan dengan tagline Donggala Kota Wisata,” katanya.

Renald menambahkan ini merupakan program bantuan tahap ketiga pasca bencana Sulteng, kali ini lebih fokus untuk membantu pengembangan pariwisata berkelanjutan.

“Artinya pariwisata yang tidak hanya menargetkan pada jumlah kunjungan wisata, tapi memperhatikan pelestarian lingkungan, ekonomi untuk masyarakat, memperhatikan budaya, serta tata kelola pariwisata,” katanya.

Bantuan yang diberikan berupa peralatan dan pengembangan kapasitas untuk masyarakat yang menunjang pariwisata berkelanjutan ada perahu wisata, life jacket dan peralatanya lainnya utk wisata bahari, kegiatan kemah lingkungan untuk siswa, pelatihan hingga kegiatan talk show.

“Harapannya program ini dapat berdampak luas dirasakan lama oleh masyarakat. Bisa menjadi model kerja sama praktisi, akademisi yang didukung oleh pemerintah setempat untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan,” katanya.

Generasi muda di Donggala mulai diperkenalkan tentang pentingnya pelestarian lingkungan untuk menunjang pariwisata berkelanjutan. “Harapannya program ini dapat terus berkelanjutan tentunya tidak terlepas dari semangat kelompok serta selalu menerapkan Sapta Pesona serta sperti yg disampaikan pada FGD kemaren jangan lupa 3 S (Senyum, Salam, Sapa) yang akan membuat tamu nyaman dan ingin kembali lagi,” katanya.

Kegiatan yang dihadiri Kepala Dinas Pariwisata, Universitas Tadulako, Tokoh Masyarakat dan Pelaku Usaha Wisata Berbasis Masyarakat. Pemerintah daerah dan masyarakat tentunya sangat mengapresiasi langkah Banyan Tree ini.

“Terima kasih kepada Banyan Tree dan ISKINDO atas perhatiannya kepada masyarakat kami di Donggala, terutama pelaku usaha wisata, tentunya pemerintah daerah akan terus mendampingi dan siap untuk berdiskusi.”

“Tentunya kami harapkan masyarakat kelompok wisata yang menjadi ujung tombak dalam pengembangan wisata ini.Donggala ini memiliki 79 destinasi wisata yang bisa kita kembangkan untuk masa depan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Donggala, Muhammad.

Baca juga: Banyan Tree Edukasi Anak Pesisir Pantai dengan Tanam Mangrove

Dalam sesi talk show, Dr. Ira Nuriya Santi.,SE.,MM dari Jurusan Manajemen Universitas Tadulako menyampaikan Pantai Baturoko ini sudah sangat cukup dalam syarat mengembangkan destinasi wisata. Syarat 3A dalam wisata sudah dimiliki yaitu Atraksi, Akses dan Amenitas.

“Tentunya butuh kolaborasi semua pihak untuk lebih maju. Promosi juga menjadi salah satu hal penting dari pengembangan destinasi wisata,” ujarnya.

Masyarakat yang hadir di lokasi turutama merespons positif bantuan yang diberikan. “Terima kasih banyak atas program pengembangan wisata berbasis masyarakat yang kami terima ini yang mana ini merupakan mimpi kami yang sudah lama untuk bisa membangun fasilitas wisata di Pantai Baturoko ini,” katanya.

“Semoga kami terus diperhatikan dan dibimbing oleh pemerintah dan Banyan Tree supaya kami juga bisa dikunjungi wisatawan luar negeri,” ujar Kasna Ketua Kelompok KTM Baturoko.

Henry Singer selaku Cluster Coordinator Banyan Tree Hotel & Resort yang juga Sustainability Manager Banyan Tree Bintan Resort menyatakan Bantuan Banyan Tree Global Foundation (BTGF) untuk Palu – Donggala, pasca tsunami sejak 2019 – sekarang. Sempat terhenti akibat covid-19. Dibagi menjadi tiga tahap, pertama psychosocial, kedua pemulihan ekonomi nelayan dan ketiga pariwisata berkelanjutan. “Lebih dari 1,000 orang yang terlibat dan memperoleh manfaat dari program ini di Palu, Sigi dan Donggala,” katanya.

Bantuan BTGF – ISKINDO masih dirasakan manfaatnya hingga sekarang, seperti kendaraan untuk kebersihan, bantuan alat untuk kelompok UMKM perikanan dan perahu tangkap bagi kelompok nelayan. (*)