Basarnas Imbau Nelayan dan Penambang Kapal Pancung Antarpulau Waspadai Cuaca Buruk

Kapal Pancung
Kapal pancung di dekat Pelabuhan Sekupang. (Foto: Randi Rizky K)

BATAM – Kepala Pos Basarnas Batam, Dedius, mengingatkan masyarakat pesisir terutama nelayan dan pengelola kapal pancung antarpulau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi kondisi musim angin barat serta cuaca yang tidak menentu belakangan ini.

Dedius meminta seluruh pihak yang beraktivitas di laut untuk selalu mengutamakan keselamatan. Ia mengimbau penggunaan alat pelindung seperti jaket pelampung dan memastikan kelayakan kapal atau pancung sebelum berlayar.

“Kami meminta agar nelayan maupun pengelola pancung tidak memaksakan diri melaut jika cuaca buruk. Sebaiknya hentikan aktivitas sementara hingga situasi kembali kondusif,” katanya, Rabu 11 Desember 2024.

Menurutnya musim angin barat yang biasa terjadi di akhir tahun, sering memicu gelombang tinggi dan angin kencang yang membahayakan pelayaran. Selain itu perubahan cuaca yang cepat dapat menambah risiko kecelakaan di laut.

Basarnas Batam juga mengimbau masyarakat untuk terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG. Jika terjadi situasi darurat, masyarakat diharapkan segera menghubungi Pos Basarnas atau layanan darurat terdekat.

“Kami siap siaga 24 jam untuk memberikan bantuan. Namun, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk menghindari insiden di laut,” tambahnya.

Sementara itu Stasiun Meteorologi BMKG Batam memprakirakan cuaca di Kepulauan Riau dalam tiga hingga tujuh hari ke depan akan didominasi cuaca berawan hingga hujan ringan, dengan peluang hujan sedang hingga lebat berskala lokal di beberapa daerah.

“Waspada hujan sedang hingga lebat disertai petir atau angin kencang, khususnya pada siang dan dini hari.” ujar Forecaster BMKG Batam, Noah Ginting.

Kendati demikian ia memprakirakan tidak akan terjadi banjir, hanya genangan air di beberapa titik wilayah tertentu. Sementara itu curah hujan diperkirakan berada dalam kategori ringan, kurang dari 20 mm per hari.

Ia menerangkan, hujan ini disebabkan oleh pola belokan angin, kelembaban udara lapisan atas yang tinggi, serta pola angin siklonik yang mempercepat pertumbuhan awan hujan lebih cepat.

“Angin di wilayah ini bergerak dari barat laut hingga utara dengan kecepatan 5–25 km/jam,” jelasnya.

Untuk gelombang laut di perairan Batam, Bintan, Lingga, dan Karimun diprediksi rendah, kurang dari 1,25 meter. Namun, di perairan Natuna dan Anambas, gelombang maksimum dapat mencapai 1,5–2,5 meter.

“Masyarakat pengguna transportasi laut di Natuna dan Anambas diimbau berhati-hati dan terus memantau informasi melalui situs BMKG,” tambah Noah.

“Waspadai juga gelombang laut yang dapat mencapai ketinggian 1,5–2,5 meter di wilayah perairan Anambas dan Natuna,” sambungnya.

Baca juga: Pedagang Ikan Pasar Bintan Centre Mulai Waswas Stok Menipis Akibat Cuaca

Ia juga membenarkan terkait kabar puncak cuaca hujan yang akan terjadi pada akhir tahun 2024. Akan tetapi masyarakat tak perlu khawatir, sebab intensitas hujan dan angin selama musim hujan ini cenderung stabil dan tidak berbahaya, kendati begitu masyarakat tetal harus waspada.

Diketahui puncak musim hujan diperkirakan akan berlangsung mulai 25 Desember 2024 hingga akhir tahun, dan intensitas hujan akan mulai berkurang pada pertengahan hingga akhir Januari 2025. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News