Batam Ingin Impor Ikan, Pengamat: Akan Berdampak Negatif ke Nelayan

Ikan Benggol
Pekerja gudang penyimpanan saat mengemas ikan benggol. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Rencana Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, ingin mengimpor ikan disoroti banyak kalangan.

Pengamat sekaligus tokoh nelayan muda, Eko Fitriandi menilai rencana impor ikan Benggol dan Mata Besar ke Batam akan berdampak buruk bagi nelayan.

“Terkait impor, tentu akan berdampak. Misalnya ikannya tidak laku, dan tidak terbeli. Bisa-bisa pelaku usaha akan mengutang ke nelayan,” kata Eko di Batam, Selasa (21/02).

Menurut Eko, para nelayan yang menangkap ikan Benggol dan Mata Besar itu tergolong sebagai nelayan buruh yang sangat bergantung pada penjualan setiap harinya.

Ia mengaku telah mengunjungi gudang ikan di Batam dan mendapati stok ikan tersebut masih melimpah. Eko khawatir kebijakan itu akan berdampak buruk bagi para nelayan.

“Kalau tetap dipaksakan, akan ada aksi-aksi penolakan pastinya. Misalnya audensi dengan pihak-pihak terkait. Karena kita harus utamakan dulu nelayan lokal kita agar ekonominya terbangun,” tuturnya.

Oleh sebab itu, ia meminta agar pemerintah tidak serta merta melakukan impor ikan.

Sementara itu, Witno salah seorang pedagang ikan menyampaikan, stok ikan selama ini tidak pernah mengalami masalah.

Baca juga: Legislator Kepri Soroti Ikan Benggol dan Mata Besar Akan Diimpor ke Batam

Selama ini dirinya mengambil ikan di Gudang Pulau Setokok dengan jumlah mencapai ratusan kilogram.

“Mayoritas benggol. Saya jual ke pasar SP Batu Aji. Kita habisnya 600-700 kg per hari. Alhamdulillah selama ini belum pernah mengalami kesulitan. Ada saja ikannya,” tuturnya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News