Batam sudah Gelar PTM Sejak September, Presiden minta Pemko Perhatikan Area Ini

Batam sudah Gelar PTM Sejak September, Presiden minta Pemko Perhatikan Area Ini
Batam sudah Gelar PTM Sejak September, Presiden minta Pemko Perhatikan Area Ini

Batam – Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) terus dilaksanakan secara terbatas di 371 sekolah. Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengklaim belum mendapatkan kendala yang serius sejak PTM digelar pada 22 September lalu.

“Satuan belajar sudah berjalan tapi masih menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan sekolah,” kata Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad di Batam, Minggu (31/10).

Baca juga: Pemko Tanjungpinang Bersiap Jelang PTM Terbatas

Amsakar mengatakan, bahwa pihaknya beberapa waktu lalu baru mendapatkan arahan dari Presiden Joko Widodo. Dalam arahannya presiden menyampaikan bahwa ada dua titik krusial di lingkungan sekolah yang perlu diawasi agar tidak terjadi kerumunan.

“Titik krusial itu di area parkir dan kantin sekolah. Sampai saat ini kantin di sekolah belum beroperasi, nah untuk parkir saya sudah sampaikan ke Kepala Dinas agar disiapkan tempat cuci tangan lalu di area parkir kendaraan jangan ada penumpukan dan interaksi sedemikian intens,” ujarnya.

Ia menyebutkan, PTM yang dilaksanakan seluruh satuan pendidikan mulai tingkat SD dan SMP negeri maupun swasta.

“Sejauh ini belum ada persoalan yang berarti. Mudah- mudahan semua bisa berjalan lancar,” ungkapnya.

Baca juga: PTM di Kota Batam akan Digelar Bulan Depan

Amsakar merincikan pembelajaran saat ini masih dibatasi dimana untuk sekolah Luar Biasa (SLB) pembelajaran untuk siswanya tidak boleh lebih dari dua jam, sedangkan SD dan SMP tidak boleh lebih dari satu jam.

“Pembelajaran dilakukan pergantian shift. Karena kapasitas kelas saat ini masih dilakukan pembatasan,” tuturnya.

Lebih lanjut kata Amsakar, dalam pembelajaran tatap muka sebenarnya yang paling dibutuhkan para siswa ialah interaksi antar sesamanya.

“Di rumah saat belajar online dia tidak memiliki interaksi satu dengan lainnya. Kita juga masih batasi PTM karena dikhawatirkan menjadi kluster tersendiri di kemudian hari,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *