Bawaslu Karimun Masih Proses Perusakan 18 APK Paslon Bakti-Raja

Baliho Dirusak OTK
Baliho Paslon Bupati-Wakil Bupati Karimun, Bakti Lubis-Raja Bakhtiar yang dirusak di Pulau Kundur. (Foto: Dok Tim Bakti-Raja)

KARIMUN – Kasus perusakan belasan Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Karimun nomor urut 03, Bakti Lubis-Raja Bakhtiar (Bakti-Raj di Pulau Kundur masih bergulir.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Karimun, Eko Puwandoko mengatakan, pihaknya telah menerima laporan yang dilayangkan oleh tim koalisi Paslon BARA (Bakti-Raja). “Yang (perusakan APK) di Kundur lagi diproses,” kata Eko, Ahad 27 Oktober 2024.

Eko juga membenarkan laporan tersebut juga disertai dengan rekaman  kamera CCTV. Namun sayang, rekaman tersebut cukup gelap.

“Untuk laporan harus terpenuhi unsur formil dan materil. Ada (bukti) CCTV, tapi gelap. Kalau terang itu bisa jadi analisa awal kita,” ujarnya.

Baca juga: Tim Koalisi Paslon Bakti-Raja Buat Laporan Resmi Perusakan 18 Baliho ke Bawaslu

Sebelumnya, Ketua Divisi Logistik Koalisi Energi Baru Karimun Maju paslon BARA, Jon Veto Yuna, mendatangi Kantor Bawaslu Kabupaten Karimun untuk membuat laporan dugaan pelanggaran Pilkada tersebut.

Jon Veto mengungkapkan ada 18 baliho Paslon BARA di Pulau Kundur yang dirusak, hingga tidak bisa terpakai lagi.

“Kita datang melaporkan secara resmi adanya kerusakan baliho. Ada 18 baliho yang betul-betul dirusak di Pulau Kundur,” kata Jon Veto, Senin 21 Oktober 2024 sore.

Jon Veto menyebutkan aksi perusakan terekam CCTv. Ia juga membawa rekaman CCTv aksi perusakan sebagai barang bukti.

Melihat aksi tersebut, Jon Veto menilai ada dugaan oknum yang  memerintahkan pelaku melakukan perusakan.

“Perusakan terstruktur dan luar biasa, khususnya di Pulau Kundur. Kalau alam seperti angin kita maklum. Tapi ini ada rekaman CCTv,” ujarnya.

Aksi perusakan tersebut sangat disayangkan Jhon Veto. Menurutnya Pilkada seharusnya berjalan dengan baik, lancar dan menjadi edukasi bagi masyarakat.

“Kita inginkan pilkada ini juga untuk mencerdaskan masyarakat. Tidak bisa masyarakat ini merusak,” ungkapnya.

Selain di Pulau Kundur, sebuah baliho besar Paslon Bara berukuran 4 X 6 meter di kawasan Coastal Area Karimun lenyap.

“Ada satu baliho kita ukuran raksasa yang kami pasang di seberang jalan Coastal Area hilang tak berbekas,” sebut Jon Veto. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News