Bawaslu Natuna Gandeng Kaum Muda Menuju Pemilu 2024 Bersih

Ketua Bawaslu Natuna
Ketua Bawaslu Kabupaten Natuna, Khairurrijal saat memberikan sambutan. (Foto: Muhamad Nurman)

NATUNA – Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mensosialisasikan pengawasan partisipatif menuju Pemilu 2024 bersih dan bermartabat.

Adapun tema yang diusung, menggelorakan pengawasan partisipatif berbasis kaum muda menuju pemilu bersih bermartabat.

Ketua Bawaslu Kabupaten Natuna, Khairurrijal mengungkapkan, dalam rangka menciptakan pemilihan umum (pemilu) minim pelanggaran, pihaknya melalukan sosialisasi cara mengawasi rangkaian kegiatan pemilu. Ia menyebut sosialisasi tersebut menyasar kepada generasi muda dan media di Natuna.

Generasi muda dan media adalah salah satu bagian terpenting dalam menciptakan pemilu yang bersih dan bermartabat,” kata Khairurrijal di RM, Sisi Basisir, Jalan Dato Kaya Wan Moh Benteng, Kecamatan Bunguran Timur. Kamis, (04/08).

Pasalnya, katad dia, jumlah generasi muda saat ini lebih banyak dan media sebagai penyampai informasi akan membantu memperkuat pengawasan, sehingga meminimalisir kecurangan.

“Melalui sosialisasi ini kita optimalkan peran serta masyarakat sebagai pengawas Pemilu dan mendorong masyarakat untuk peduli terhadap Pemilu dan demokrasi,” katanya.

Ia menyebut dengan pengawasan yang maksimal maka pemimpin yang terpilih nantinya merupakan orang yang amanah dan adil. “Mendapatkan pemimpin yang sesuai harapan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Natuna, Junaidi Abdillah menuturkanl, pemilu bersih dan bermartabat merupakan tugas bersama, yang dimulai dari diri sendiri.

Baca juga: Timsel Umumkan Enam Nama Bakal Calon Anggota Bawaslu Kepri Lulus ke Tahap Berikutnya

Ia menyebut pemilu serentak akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang dan menjadi catatan sejarah, karena pertama kali pemilu Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan pada hari yang sama dengan pemilu legislatif DPRD, DPR dan DPD.

“Maka dari itu pelanggaran sekecil apapun harus di minimalisir. Supaya Pemilu berjalan jujur, adil dan demokratis,” ucap Junaidi. (*)