Begini Cara Penanganan Pertama Cedera Lecet

Ilustrasi luka lecet. (Foto:Dok/Alodokter)

Hai sahabat Ulasan. Salam sehat untuk Anda. Kali ini kita akan membahas tentang cedera lecet, dan bagaimana langkah penanganannya.

Hampir semua orang tentu pernah mengalami cedera lecet. Cedera ini umumnya kerap terjadi pada anak-anak yang masih kurang berhati-hati ketika beraktivitas.

Secara umum, cedera ini tak memerlukan penanganan khusus. Tapi perawatan yang tepat tetap diperlukan, agar luka cepat sembuh dan aktivitas bisa kembali normal.

Mengenal cedera lecet

Kulit adalah organ paling besar dan luas pada tubuh manusia. Kulit terdiri atas dua lapisan utama, yakni epidermis dan dermis. Epidermis adalah lapisan permukaan kulit yang terdiri atas berlembar-lembar sel kulit.

Dermis berada di bawahnya. Cedera lecet adalah cedera yang terjadi ketika lapisan kulit itu rusak dan terbuka karena ada gesekan dengan permukaan benda lain yang kasar. Cedera lecet disebut juga abrasi kulit.

Lecet adalah cedera yang sangat umum. Kulit bisa mengalami luka lecet ringan hingga parah. Bagian tubuh yang kerap terluka lecet antara lain:

-Siku

-Lutut

-Tulang kering

-Pergelangan tangan/kaki

-Bagian atas tubuh

Sakit yang timbul akibat lecet bisa sangat terasa karena menyebabkan banyak ujung saraf pada kulit terbuka.

Namun cedera lecet jarang diikuti dengan perdarahan. Sebagian besar luka lecet dapat ditangani di rumah karena umumnya tak seserius luka sayat atau robek yang mirip.

Luka sayatan atau robekan biasanya mempengaruhi bagian kulit yang lebih dalam, sehingga menyebabkan perdarahan intens dan memerlukan perawatan medis.

Cedera lecet bisa dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat keparahannya:

-Luka lecet ringan pada epidermis, tidak ada darah yang keluar.

-Luka lecet merusak lapisan epidermis dan dermis, mungkin ada sedikit darah yang keluar.

-Luka lecet parah, ditandai dengan luka terbuka yang dalam hingga menembus dermis. Biasanya terjadi perdarahan yang lebih banyak.

Lecet yang biasanya bisa ditangani di rumah adalah tingkat pertama dan kedua. Cedera tingkat ketiga bisa mendapat penanganan pertama di rumah, lalu dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk tindakan medis lebih lanjut.

Penyebab cedera lecet

Dibanding orang dewasa, anak-anak berusia 5-9 tahun lebih sering mengalami cedera lecet. Sebab, mereka lebih kerap beraktivitas di luar ruangan dan kerap tidak memperhatikan sekitarnya. Penyebab luka lecet adalah gesekan dengan permukaan benda lain, di antaranya akibat kecelakaan atau terjatuh.

Misalnya anak yang berlarian di lapangan tersandung dan kakinya terkena permukaan tanah yang berpasir. Atau orang dewasa yang berserempetan ketika berkendara sepeda motor dengan pengendara lain di jalan raya.

Luka lecet juga bisa terjadi karena hal sederhana seperti mengenakan sepatu tanpa kaus kaki atau ukurannya terlalu kecil.

Aktivitas yang dilakukan secara berulang juga bisa menyebabkan lecet, misalnya bermain game dalam waktu lama atau bersih-bersih rumah tanpa mengenakan sarung tangan.

Pertolongan pertama cedera lecet

Penanganan pada cedera lecet ringan di rumah bisa menggunakan peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Berikut ini panduan penanganan pertama pada luka lecet:

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk mencegah infeksi

Hentikan darah yang keluar jika ada. Caranya, gunakan perban atau kain bersih untuk menyeka dan menekan dengan lembut bagian yang luka.

Bersihkan luka dengan air mengalir untuk mengurangi risiko infeksi. Jangan menggunakan sabun pada area yang lecet. Singkirkan pasir atau benda lain di sekitar luka.

Jika ada, gunakan petroleum jelly untuk menjaga permukaan kulit tetap kering dan membantu mencegah terbentuknya jaringan parut. Hentikan pemakaian petroleum jelly jika muncul ruam pada kulit.

Tutup luka dengan perban untuk menjaganya tetap bersih. Jika lukanya cuma kecil, tak perlu ditutup.

Ganti perban setidaknya sehari sekali atau kapan pun jika perban basah atau kotor.