Tanjungpinang, Ulasan.co – Menindaklanjuti dua paket proyek bermasalah di Universitas Maritim Raja Ali Haji tentang pendanaan bersamaan dengan proyek pengadaan sistem akademik, BEM KM UMRAH Pertanyakan Dua Paket Proyek Bermasalah, kamis (21/11).
Presiden Mahasiswa UMRAH, Rindi Apriadi mengatakan, ada tiga proyek yang merupakan program untuk meningkatkan mutu kualitas di UMRAH, namun yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan.
“Proyek itu sebenarnya bagus untuk menunjang proses belajar mengajar (akademik) tapi sangat disayangkan itu di selewengkan dan tidak terealisasi,” katanya.
Selain itu, sebelumnya ada tiga paket yang diberikan kepada UMRAH, namun di antara ke tiganya hanyalah satu paket yang diduga telah merugikan keuangan negara begitu besar. Diketahui dana tersebut secara keseluruhan sebesar 100 miliar melalui dana APBN tahun 2015.
Setelah di telusuri ternyata pengadaan barang sarana dan prasarana untuk studi kemaritiman di ketahui menelan dana 40 miliar, proyek ini di kerjakan oleh PT KI.
Kemudian, proyek pengadaan barang sarana dan prasarana untuk studi alternatif daerah kepulauan menelan dana sebesar 30 miliar, keduanya dikerjakan oleh PT AIT.
Dengan ada hal itu, BEM KM UMRAH memasang spanduk di beberapa fakultas sebagai bentuk kekecewaan terhadap oknum yang tidak bertanggung jawab.
Spanduk yang bertulis “Apa kabar dua paket proyek yang bermasalah dari BEM KM UMRAH” di pasang di depan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan plang UMRAH Dompak.
Wahyu selaku Sekretaris Mentri Aksi dan Propaganda mengatakan, pemasangan spanduk ini bertujuan agar mahasiswa UMRAH harus mengetahui permasalahan yang sedang terjadi.
“Ini adalah sebuah pandangan guna menyadarkan mahasiswa UMRAH bahwa adanya pertanda atau beberapa permasalahan yang mengharuskan mahasiswa UMRAH untuk tahu,” ujarnya.
“Lagi pula ini bertujuan berdasarkan slogan UMRAH belajar dan bertanya tiada jemu, jadi intinya pertanda bahwa mahasiswa UMRAH ini senang berpikir, sangat kritis sebuah tindakan yang bisa saja selalu menyimpang, di sini kita sebagai mahasiswa UMRAH juga ingin UMRAH kita aman jadi kita berusaha sama-sama menjaga. Bagaimana kita menjaga? Kita juga harus paham apa yang terjadi dan apa yang kita kelola pun punya makna,” tegasnya.
Namun, sampai hari ini keterangan terkait dua paket proyek bermasalah tersebut tidak bisa ditemukan. Hal ini yang dipertanyakan oleh pihak BEM-KM UMRAH.
Editor : Engesti
Pewarta: Linia, Encik Maurin dan Ima Nina.