BEM UMRAH Minta Kasus Dugaan Pelecehan Oknum Dosen Diusut Tuntas 

Kampus UMRAH
Kampus UMRAH di Pulau Dompak, Tanjungpinang, Kepri. (Foto: Muhammad Bunga Ashab)

TANJUNGPINANG – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Alfi Riyan Syafutra angkat bicara terkait dugaaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen kepada mahasiswa di kampusnya.

Menurut Alfi, kabar itu masih bersifat dugaan pelecehan yang terjadi di kampus dan harus dicari tahu kebenarannya.

“Kita selaku civitas akademika harus benar-benar hati-hati dan objektif/normatif dalam menyikapi isu-isu hukum yang belum tentu kebenaran materilnya,” ujar Alfi, Sabtu (27/05).

Namun, jika dugaan pelecehan tersebut terbukti, pelaku harus diberhentikan secara tidak hormat.

“Apabila terbukti maka perbuatan tersebut telah melanggar ketentuan perundang-undangan dan telah mencoreng nama baik institusi kampus serta layak untuk dinonaktifkan secara tidak hormat,” tegas Alfi.

Pihaknya juga akan mengawal kasus dugaan pelecahan seksual ini sampai menemukan kebenaran materilnya dengan cara menggaet alumni UMRAH yang berprofesi sebagai advokat.

“Selaku ketua BEM UMRAH, kami meminta kepada Satgas UMRAH untuk mengusut dugaan kasus ini secara transparan,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang, Kepulauan Riau, dikabarkan mendapat pelecehan seksual dari oknum dosen.

Rektor UMRAH, Agung Dhamar Syakti angkat bicara terkait kabar dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen UMRAH kepada mahasiswinya.

Ia mengatakan, saat ini masih dalam tahap validasi dengan tim Pencegahan dan Penanganan Seksual (PPKS). “Masih kita validasi bersama tim PPKS,” kata Agung, Jumat (26/05) sore.

Baca juga: Mahasiswi UMRAH Diduga Dilecehkan Oknum Dosen, Ini Kata Rektor

Rektor UMRAH enggan menjawab dari fakultas mana mahasiswi yang diduga mendapatkan pelecehan seksual tersebut. “Jadi kita masih harus manjaga kerahasiaannya,” ujarnya.

Ia menambahkan, pekan depan pihaknya akan segera membereskan permasalahan tersebut dan menginformasikan lebih lanjut terkait adanya dugaan pelecehan seksual di kampusnya.

“Insyaallah minggu depan sudah clear mas dan bisa kita informasikan lebih lanjut,” ujarnya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News