Bintan Masih Krisis Daging Sapi dan Kambing Segar untuk Konsumsi

Dokter hewan yang bertugas di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan, Kepri saat menyuntikkan vaksin PMK ke hewan ternak sapi. (Foto:Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) hingga saat ini masih mengalami krisis daging sapi dan kambing segar untuk konsumsi.

Sebab, hewan ternak sapi dan kambing yang berada di kandang perternak di Bintan tidak diperjual belikan.

Karena kambing dan sapi tersebut hanya untuk dikembang biakkan oleh peternak. Supaya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, untuk mengkonsumsi sapi dan kambing.

“Stok sapi kita, kurang lebih ada sekitar 300 ekor, dan kambing sekitar 200 ekor,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKP2) Kabupaten Bintan, Khairul di Bintan, Kamis (13/10).

Stok menipis, kata Khairul, pihaknya menutup diri untuk menerima kedatangan sapi dan kambing berasal dari luar daerah Bintan. Baik itu sapi dan kambing berasal dari dalam, hingga luar dari daerah Kepri.

Memang, diakuinya, sapi dan kambing di Bintan didatangkan dari dalam maupun luar Kepri, yaitu Natuna, Lampung hingga Jambi.

“Daerah kita di Bintan memang berstatus hijau dari zona Penyakit Mulut dan Kuku. Tapi, daerah lain mana kita tau kondisinya seperti apa,” tegas dia.

Ia tidak bisa memastikan sampai kapan pihaknya mengizinkan, untuk menerima kedatangan sapi dan kambing dari dalam hingga luar Kepri.

“Kita tunggu informasi perkembangan PMK dari Satgas PMK kita,” sebut dia.

Baca juga: Peternak Diberi Edukasi untuk Mencegah Penularan PMK