Bintan Semakin Maju, Isdianto Prioritaskan SPAM Regional

Bintan, Ulasan.co – Plt. Gubernur H Isdianto mengatakan pihaknya terus meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar terutama kualitas layanan air minum. Karena itu, usulan prioritas yang diajukan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional adalah Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Bintan. Kemajuan Pulau Bintan, harus diantisipasi dengan penyiapan kualitas air minum yang baik.

“Ini dalam upaya memenuhi kebutuhan air baku seiring Pulau Bintan yang terus mengalami kemajuan. Termasuk meningkatnya populasi penduduk, pengembangan industri, kawasan ekonomi khusus, dan pengembangan kawasan wisata di Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang,” kata Isdianto, di Jakarta, Senin (9/3).

Menteri Bappenas Suharso Manoarfa memang meminta tiap provinsi mengajukan tiga program prioritas untuk dibiaya pemerintah pusat. Usulan utama yang diajukan Isdianto adalah Jembatan Batam Bintan. Selain itu pembangunan flyover di Simpang Kabil, Batam. Kemudian pembangunan SPAM Regional Bintan.

Isdianto menambahkan, selain tiga prioritas permintaan Bappenas, beberapa proyek juga sudah masuk dalam indikasi proyek prioritas RPJMN 2020-2024. Bahkan hampir seluruh daerah di Kepri mendapat prioritas dalam RPJMN 2020-2024.

Menurut Isdianto, Pembangunan SPAM Regional Bintan, sebagaimana imbauan kementerian, nantinya akan memudahkan provinsi dalam penanganan konservasi daerah tangkapan air. Juga memberi  kemudahan dalam manajemen pengelolaan sumber daya air baku.

“Ini semua sebagai dalam upaya mendukung kemajuan daerah, yang menjadi daerah pelayanan SPAM regional,” kata Isdianto.

Perkiraan pengajuan pembangunan SPAM Regional ini berkisar Rp196 miliar rupiah. Dengan rincian pembiayaan pipa transmisi embung Kawal-Gesek sepanjangn 22,7 kilometer sebesar Rp121 miliar dan instalasi pengolahan air regional sebesar Rp75 miliar.

Projek ini menjadi usulan prioritas karena antara embung Kawal dan Gesek memerlukan jaringan pipa transmisi untuk interkoneksi sumber air baku tersebut. Juga diperlukan IPA regional dengan kapasitas 350 liter perdetik. Ini semua untuk menambah cakupan layanan air ke seluruh Pulau Bintan.

Saat ini detail engineering disain (DED) sudah diselesaikan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kepri. DED itu diselesaikan tahun 2019 lalu.

Isdianto, dalam banyak kesempatan menegaskan jika masalah air menjadi prioritas utama, selain listrik.