BMKG: Cuaca di Pulau Bintan Hujan dan Berawan hingga Sore

Hujan deras di Tanjungpinang beberapa hari lalu menggenangi kawasan ruko Komplek Taman Harapan Indah batu 9 Jalan DI Panjaitan, Ahad (21/05). (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang memprakirakan cuaca untuk wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) hari ini hujan hingga berawan.

Prakirawan Cuaca BMKG, Diana Siregar menyampaikan, analisis cuaca skala global tidak memberikan dampak signifikan untuk peningkatan pertumbuhan awan konvektif di wilayah Pulau Bintan.

Kondisi cuaca yang cukup hangat dapat meningkatkan pasokan uap air di atmosfer, yang mendukung pembentukan awan konvektif.

“Aliran udara di wilayah Pulau Bintan didominasi adanya belokan angin, dan pertemuan angin yang mendukung pertumbuhan awan konvektif. Sehingga mengakibatkan hujan berawan dan lebat disertai petir,” sebutnya.

Analisis cuaca dalam skala lokal, saat ini masih cenderung cukup basah dapat mendukung pertumbuhan awan konvektif.

“Kondisi labilitas atmosfer ini cenderung labil sedang hingga kuat sehingga menunjukkan potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus,” terangnya.

Ia menunjukkan, analisa dinamika atmosfer cuaca beberapa hari mulai 26-28 Mei, khusus aliran massa udara di wilayah Pulau Bintan didominasi oleh angin timuran.

Pertemuan dan belokan angin diprediksi masih sering terjadi di wilayah sumatera dan kalimantan.

Pantauan satelit saat ini, secara umum beluk terdapat awan konvektif yang siknifikan di wilayah Pulau Bintan.

Suhu puncak pertumbuhan awan saat ini diantara minus 21 derajat sampai 14 derajat celcius.

Dirinya mengimbau, agar masyarakat senantiasa waspada akan potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat menimbulkan cuaca buruk.

Cuaca saat ini bisa saja, tiba-tiba hujan dengan intensitas ringan-sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

“Waspada masyarakat beraktivitas diluar rumah, pohon tumbang yang disebabkan perubahan cuaca tak menentu,” terangnya.