IndexU-TV

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Landa RI pada 18-20 Maret, Kepri Turut Kena Dampak

Pengendara sepeda motor saat menerobos hujan. (Foto:Adly Hanani/Ulasan.co)

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang bakal melanda wilayah Indonesia tiga hari ke depan mulai hari ini, Selasa 18 hingga Kamis 20 Maret 2025.

Adapun potensi cuaca ekstrem yang dimaksud yakni hujan lebat hingga gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.

BMKG mengungkapkan, salah satu faktor pemicu hujan lebat itu adalah kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat.

Kemunculan bibit siklon tropis 91S tersebut, dipadukan dengan aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO).

Perpaduan bibit siklon tropis dan fenomena MJO itu berpotensi meningkatkan curah hujan, dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah.

Menurut laporan BMKG, per 17 Maret pukul 07.00 WIB, Bibit Siklon Tropis 91S bergerak ke barat-barat daya menjauhi Indonesia dengan kecepatan angin 15 knots (28 km/jam) dan tekanan 1010 hPa.

Potensi berkembang dalam 24 jam ke depan masih rendah, namun Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa berpotensi hujan sedang hingga lebat.

Selain itu, potensi gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di Selat Sunda bagian selatan Lampung, Perairan selatan Bali hingga Sumba, dan Selat Lombok.

Sedangkan ketinggian gelombang 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat Pandeglang, Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, dan Samudra Hindia selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan, bibit siklon tropis 91S memang terpantu tidak masuk ke wilayah Indonesia, namun dampaknya tetap signifikan.

Dia mengimbau, masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, serta pohon tumbang.

“Kepada pemerintah daerah, kami harap peringatan dini ini bisa direspons dan diperhatikan, serta segera melakukan langkah antisipatif. Koordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sangat penting untuk memastikan upaya mitigasi berjalan efektif dan respons cepat dapat dilakukan jika terjadi bencana,” kata Dwikorita.

Selain itu, Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menambahkan, selain adanya kemunculan bibit siklon tropis 91S. Aktivitas MJO di Samudra Hindia bagian barat akan bergerak ke fase 3 dalam sepekan.

Andri menyampaikan bahwa fenomena tersebut meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Indonesia bagian barat hingga tengah.

Menurutnya, kombinasi Bibit Siklon Tropis 91S dan MJO berpotensi memicu cuaca ekstrem terutama di Sumatera bagian selatan dan Jawa, yang mengalami perlambatan serta pertemuan angin.

Merujuk analisis BMKG dalam periode 18-20 Maret 2025, hujan lebat berpotensi terjadi di Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Sementara Kepulauan Riau (Kepri) berpotensi mengalami hujan sangat lebat.

Selanjutnya, dalam periode 21-24 Maret 2025, hujan lebat diperkirakan akan terjadi di Aceh, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Exit mobile version