JAKARTA – Produsen pesawat terbang raksasa di Amerika Serikat (AS), Boeing dikabarkan bakal memangkas 2.000 karyawannya.
Karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) itu, mereka yang bekerja di bagian sumber daya manusia (SDM) dan keuangan.
Pengumuman PHK tersebut belum diumumkan kepada karyawan. Nantinya, sebagian pekerjaan bakal dialihdayakan ke mitra Boeing di India yakni Tata Consulting Services di Bengaluru, India.
Kemudian, sebagian lainnya dihilangkan melalui proses perampingan dan penyederhanaan organisasi.
“Dengan begitu, perusahaan dapat memfokuskan sumber daya di bidang teknik dan manufaktur dan secara langsung mendukung upaya pengembangan produk, layanan, dan teknologi kami,” ungkap Boeing dalam keterangan resminya, Rabu (8/2).
Pihak manajemen memastikan akan mendukung karyawan yang terkena PHK, dengan memberikan bantuan selama masa transisi tersebut.
Meski PHK itu mengurangi staf di kantor, produsen pesawat ini bersiap menambah 10 ribu karyawan untuk bagian teknik dan manufaktur.
Tahun 2020 silam, Boeing juga memangkas 20 ribu karyawannya hingga tersisa 141 ribu. PHK dilakukan lantaran permintaan pesawat anjlok tajam selama pandemi.
Banyak pelanggan membatalkan pesanan pesawat, terutama Boeing 737 Max. Namun pada 2022, Boeing merekrut 15 ribu karyawan.
Baca juga: Boeing Akhiri Produksi Jumbo Jet Ikonik 747
Baca juga: Boeing dan NASA Rancang Pengganti Pesawat Seri 737 Masa Depan