JAKARTA – Perayaan Iduladha selalu identik dengan hidangan berbahan dasar daging kurban sapi atau kambing.
Biasanya menu utama dalam momen perayaan Iduladha seperti gulai, tongseng, dan sate kambing.
Namun, bagi Anda yang telah berusia 50 tahun ke atas, muncul pertanyaan penting, masih amankah mengonsumsi daging kambing?
Daging kambing kerap disebut-sebut sebagai pemicu naiknya kolesterol dan tekanan darah. Wajar jika para lansia atau mereka yang mulai menua merasa ragu untuk menikmatinya. Tapi benarkah harus pantang?
Dilansir dari CNN Indonesia, Jumat 6 Juni 2025, menurut para ahli gizi, daging kambing tetap boleh dikonsumsi oleh mereka yang berusia 50 tahun ke atas—tentu dengan catatan. Di usia ini, tubuh justru membutuhkan asupan protein hewani untuk menjaga massa otot dan sistem imun. Daging kambing, sebagai sumber protein, bisa menjadi pilihan sehat jika dikonsumsi dalam porsi dan cara yang tepat.
Dianjurkan agar konsumsi protein harian mencakup sekitar 15–20 persen dari total kebutuhan energi tubuh. Untuk daging merah, termasuk kambing, batas aman konsumsi adalah sekitar 300–500 gram per minggu. Melebihi itu, risiko seperti kolesterol tinggi, hipertensi, hingga penyakit jantung bisa meningkat.
Meski secara alami daging kambing memiliki kadar lemak jenuh yang lebih rendah dibanding daging sapi, cara pengolahannya bisa menjadi titik krusial. Hidangan seperti sate kambing dengan bumbu kacang, gulai bersantan, dan tongseng pedas bisa menggoda, namun penggunaan minyak, santan, garam, dan gula berlebih dapat mengubahnya menjadi ‘bom kolesterol’.
Sebaliknya, pilihan olahan seperti sup kambing bening, daging panggang tanpa lemak, atau tumis ringan bisa menjadi alternatif yang jauh lebih ramah bagi tubuh.
Tak hanya soal makanan, gaya hidup aktif juga penting. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki 30 menit setiap hari bisa membantu menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap stabil.
Baca juga: Pagi Penuh Makna Iduladha di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
Mengonsumsi daging kambing di usia 50 tahun ke atas bukanlah hal yang tabu. Yang terpenting adalah mengatur porsi, memilih cara masak yang sehat, dan menjaga keseimbangan gaya hidup. Dengan begitu, Anda tetap bisa menikmati lezatnya hidangan Iduladha tanpa rasa khawatir.
Selamat menikmati momen kebersamaan dan kelezatan daging kurban dengan bijak! (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News