Boris Johnson Resmi Mundur dari Jabatannya Sebagai PM Inggris

Boris Johnson
PM Inggris, Boris Johnson. (Foto:Niklas HALLE'N/AFP)

JAKARTA – Boris Johnson resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris, Kamis (7/7).

Sebelumnya, dilansir dari cnnindonesia, sejumlah menteri-menterinya sudah lebih dulu menyatakan mundur dalam dua hari terakhir.

“Sudah jelas sekarang bahwa keinginan anggota parlemen Partai Konservatif harus ada perdana menteri baru, dan saya setuju,” ujar Johnson.

Boris kemudian berkata, “Proses pemilihan pemimpin baru akan dimulai sekarang. Terima kasih atas mandat luar biasa ini.”

Johnson mengundurkan diri usai 10 menteri, dan 40 pejabat kabinetnya mundur massal di tengah serentetan skandal yang menyeret pemerintahan sang PM tersebut.

Awalnya, Johnson sempat menyatakan bakal tetap duduk di kursi PM, tapi desakan kian besar hingga akhirnya ia mengumumkan pengunduran diri hari ini.

Setelah ini, Partai Konservatif harus menggelar pemilihan umum untuk menentukan pemimpin baru partai.

Pemimpin itulah yang nantinya menjadi perdana menteri baru, pasca ditinggalkan Boris dan menteri-menterinya.

Partai Konservatif dijadwalkan menggelar pemilu pada Oktober mendatang, namun kini sejumlah pihak mendesak agar Johnson segera mundur.

Sebelum mundur, bahkan Boris Johnson lebih dulu memecat menteri seniornya yakni Michael Gove, pada Rabu (6/7) malam waktu setempat.

Gove yang merupakan orang kepercayaan Johnson pada kampanye Brexit 2016, dianggap ikut mendesaknya agar mundur dari posisi perdana menteri.

Sejauh ini sudah 44 orang yang memilih keluar dari pemerintahan menyusul pengunduran diri lima menteri, dan pemecatan Gove sebagai menteri sekretaris pemerintah, seperti dikutip dari The Guardian.

Johnson sempat dihujani pertanyaan di hadapan komite parlemen anggota legislatif senior di Parlemen, sebelum perwakilan kabinet tiba di Downing Street untuk memintanya mengundurkan diri.