BP Batam Kembali Lanjutkan Proyek IPAL Desember Mendatang

Proyek konstruksi IPAL BP BATAM. (Foto:BP Batam)

BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam pastikan pekerjaan kontruksi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) akan dimulai kembali Desember mendatang.

Hal ini dilakukan setelah disetujuinya perpanjangan waktu hingga September 2024, oleh The Export-Import (Exim) Bank of Korea (EDCF) Korea selaku lender atau pihak peminjam.

“Dari target 114 kilometer (km) jaringan pipa primer dan sekunder, tahap satu yang belum tersambung sekitar 3,7 km tujuh titik lokasi,” ujar General Manager Pengelolaan Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek IPAL BP Batam, Sabtu (19/11).

Ada tujuh lokasi pembangunan yaitu Pasir Putih, Royal Grande, Citra Indah, Baloi Ditpam, Eden Park, Kembang Sari, dan Grand Orchid. “Setelahnya, dilanjutkan penyelesaian 11 ribu Sambungan Rumah (SR) bulan Desember 2022,” kata dia.

Proyek IPAL tahap satu ini memiliki area pelayanan di Batam Center, dengan total 43 perumahan dengan lokasi IPAL berada di Bengkong Sadai.

Pengerjaan Proyek IPAL dilakukan untuk mengatasi pencemaran lingkungan dari air limbah domestik, yang mengalir ke waduk maupun perairan pantai.

Progres proyek IPAL sampai saat ini telah mencapai 90,8 persen dengan rincian sebagai berikut:

1. Pembangunan IPAL di Bengkong Sadai telah rampung 100 persen

2. Pembangunan 5 stasiun pompa telah rampung 100 persen

3. Jaringan pipa keseluruhan mencapai 93,8 persen

4. Sambungan Rumah (depan rumah/samping drainase) mencapai 10.000 SR sebesar 69,4 persen

“Pekerjaan sambungan rumah ada dua fase. Fase satu sambungan rumah di depan rumah, atau samping drainase sudah terpasang 10 ribu SR. Sedangkan fase dua sambungan rumah ke septic tank masih nol, karena menunggu jaringan pipa primer diselesaikan terlebih dahulu,” terang Iyus.

Baca juga: Pemprov Kepri akan Serahkan Sejumlah Aset Jalan ke BP Batam

Iyus juga mengatakan, pekerjaan konstruksi mengalami penundaan sejak awal tahun 2020 akibat pandemi Covid-19 dan kendala teknis di lapangan yang merubah metode kerja.

“Misalnya pekerjaan jaringan pipa yang awalnya menggunakan metode open cut berubah menjadi Pipe Jacking (Boring), akibat ketidakstabilan tanah di lokasi. Perubahan metode pekerjaan ini membutuhkan tambahan biaya yang harus direviu terlebih dahulu,” terangnya.

Selain itu, saluran pipa yang melewati sungai, perumahan warga dan membelah Pengalokasian Lahan (PL) milik warga, dilakukan pemetaan kembali jalur pipa (re-route).

Iyus menegaskan, bahwa proyek pemasangan tidak terbengkalai atau mangkrak. Di mana dalam progres konstruksi BP Batam selalu melakukan koordinasi rutin dengan Bappenas, dan Kementerian Keuangan RI melalui rapat monitoring dan evaluasi.

Proyek IPAL tahap satu ini merupakan proyek yang akan menjadi percontohan bagi daerah lain. Selain itu, proyek ini telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.

“BP Batam juga secara aktif berkoordinasi dengan EDCF, Hansol EME Korea selaku kontraktor, dan Sunjin Eng & Arch Korea selaku konsultan, untuk memastikan bahwa proyek ini dapat berjalan dengan baik,” kata Iyus.

Baca juga: Amsakar Optimistis Batam akan Terhindar Resesi Ekonomi 2023
Pengolahan limbah pada sarana IPAL BP BATAM. (Foto:BP Batam)

Hingga saat ini Hansol selaku kontraktor masih melakukan monitoring, serta perbaikan aset-aset proyek meskipun pekerjaan konstruksi tertunda.

Termasuk mengajukan perpanjangan waktu ke Kementerian Keuangan RI dan Bappenas, yang ditindaklanjuti oleh Kementerian Keuangan RI dengan mengirimkan permohonan resmi ke The Export-Import (Exim) Bank of Korea (EDCF) dan telah disetujui, dengan penyelesaian proyek hingga bulan Juni 2024 dan Loan Closing Date, bulan September 2024.

Total anggaran yang dibutuhkan untuk mengerjakan sisa pekerjaan proyek IPAL sebesar Rp112,5 miliar, yang berasal dari Pinjaman Luar Negeri (Loan) yang telah sudah tersedia.

Adapun anggaran tersebut akan digunakan untuk penyelesaian pekerjaan 3,7 km di 7 lokasi, pengadaan peralatan pendukung operasional, penyelesaian 11.000 Sambungan Rumah (ke septic tank), penyelesaian mekanikal dan elektrikal, serta commissioning & training yang akan dimulai kembali pada awal Desember 2022, dan akan beroperasi di sebagian area pada bulan Oktober 2024.

“Dari kegiatan-kegiatan tersebut kami pastikan bahwa proyek tidak mangkrak dan masih terus berjalan hingga waktu yang ditetapkan,” tutup Iyus.

Baca juga: Rudi Andalkan Pariwisata Jika Investasi di Batam Terdampak Resesi