BP Batam Pacu Daya Saing Investasi Lewat Rempang Eco City

Pembangunan hunian warga di Pulau Rempang (Foto:Randi RK/Ulasan.co)

BATAM – Sebagai pengelola Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) berkomitmen untuk meningkatkan daya saing investasi di Kota Batam.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan menyiapkan Rempang Eco City sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Batam, Otorita Batam, dan PT Makmur Elok Graha sejak 2004.

Kawasan Rempang Eco City diproyeksikan menjadi mesin ekonomi baru di Indonesia, yang akan mencakup sektor industri, perdagangan, hunian, serta pariwisata terintegrasi.

Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, menjelaskan bahwa BP Batam terus memastikan keterlibatan masyarakat setempat dalam sosialisasi kompensasi terhadap lahan yang terdampak.

Selain itu, lanjut Ariastuty, BP Batam juga memberikan penggantian biaya untuk pembukaan lahan, tanaman, dan bangunan sesuai peraturan yang berlaku.

“BP Batam bekerja sama dengan pemerintah dalam menyusun program pemberdayaan masyarakat lokal, dan salah satunya menyediakan lapangan pekerjaan di proyek Rempang Eco City ini,” kata Ariastuty.

Dia menambahkan, pembangunan Rempang Eco City dilakukan secara terencana termasuk menyelesaikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

“AMDAL-nya sudah selesai, dan ini menjadi salah satu poin penting bagi pemerintah,” sambung Ariastuty.

Ariastuty optimis, kemajuan yang dirasakan di Batam seperti pertumbuhan ekonomi sebesar 7,04 persen pada 2023, juga akan dirasakan di Pulau Rempang.

“Apa yang sudah kita bangun di Batam akan dibangun juga di Rempang,” tambah dia.

Ia berharap dukungan dari semua pihak agar proyek ini berjalan lancar dan dapat meningkatkan investasi serta kesejahteraan masyarakat.