BATAM – Badan Penyelenggara Jamsostek Cabang Batam Sekupang, Kepulauan Riau mencatat sebanyak 3.400 nelayan sudah terdaftar sebagai peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Kepala Cabang BP Jamsostek Batam Sekupang, Seto Tjahjono mengatakan, langkah ini merupakan upaya secara terus-menerus untuk melindungi nelayan setempat melalui Jamsostek.
“Hingga saat ini, lebih dari 3.400 nelayan telah menjadi peserta BPJS dengan dukungan anggaran dari Pemkot dan Pemprov Kepri. Masing-masing 50 persen,” ujar Seto pada Rabu, 6 Desember 2023.
Seto menjelaskan bahwa risiko dalam pekerjaan nelayan sama dengan pekerja di sektor informal lainnya. Oleh karena itu, mereka dinilai perlu untuk mendapatkan perlindungan melalui peserta BP Jamsostek yang menyediakan beragam manfaat.
Baca Juga: Pemerintah Pusat Diminta Turun Tangan Atasi Krisis Air Bersih di Batam
Dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut, ribuan para nelayan ini telah mendapatkan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
“Mayoritas peserta mengambil bagian dalam program yang mencakup jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, dengan iuran sebesar Rp16.800,” sebutnya.
Seto menambahkan, pihaknya telah bekerjasama dengan Agen Perisai BP Jamsostek di pulau-pulau penyangga yang berperan penting dalam merealisasikan dan mengelola iuran dari peserta.
“Peran agen perisai di pulau ini sangat vital untuk memastikan pembayaran iuran berjalan sistematis. Kemudian memastikan perlindungan berkelanjutan bagi para peserta,” terang Seto.
Pihaknya berharap, jumlah nelayan yang mendapatkan perlindungan sosial terus meningkat pada tahun 2024 mendatang seiring dengan dukungan anggaran dari pemerintah daerah.
“Pada Agustus 2022, Pemkot dan Pemprov telah bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan di Kepri untuk melindungi 34.000 nelayan. Kami berharap, pada 2024, jumlah nelayan yang mendapatkan perlindungan akan bertambah sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah daerah masing-masing,” pungkasnya.
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News