Batam – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berhasil mengamankan aset negara dengan menyerahkan 105 buah sertifikat tanah kepada PLN dengan nilai Rp42 miliar lebih.
Penyerahan dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah BPN Kepri Askani kepada General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Hartono di Hotel Aston, Batam, Senin (08/11).
Hartono mengungkapkan bahwa dari 105 sertifikat yang telah diserahkan oleh BPN tersebut terdapat 66 sertifikat berada pada wilayah kerja PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau dan 39 Sertifikat berada pada wilayah kerja PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara.
“Alhamdulillah dengan tersertifikasi aset tanah PLN pada hari ini, BPN bersama PLN telah menyelamatkan nilai aset sebesar lebih dari 42 miliar rupiah” ungkap Hartono dalam keterangan tertulisnya diterima.
Dalam kesempatan tersebut, PLN juga menyampaikan penghargaan kepada BPN Kepulauan Riau atas dukungan dan kerja samanya dalam kegiatan strategis ketenagalistrikan nasional dalam proses sertifikasi aset-aset PLN.
Hartono memberikan apresiasinya kepada Kepala Kantor Wilayah BPN Kepulauan Riau dan seluruh jajaran BPN Kabupaten/Kota Se-Kepulauan Riau juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas segala perhatian dan dukungan yang diberikan kepada PLN.
“Kami bersyukur telah mendapatkan dukungan dari kantor Badan Pertanahan Nasional Kepulauan Riau dan supervisi dari KPK untuk mengamankan aset-aset yang dimiliki PLN, demi kelangsungan penyediaan tenaga listrik,” ungkap Hartono.
Baca Juga: BPN Kepri Verifikasi Lahan untuk Pembangunan Jembatan Batam-Bintan
Lebih dari itu, Kepala Kantor BPN Kepri mengungkapkan komitmennya untuk bersinergi dengan PLN untuk menyelesaikan target sertifikasi di provinsi Kepulauan Riau.
“Saat ini pencapaian penerbitan sertifikat tanah aset PLN di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 195 Sertifikat dengan presentase pencapaian sebesar 97,2% pada tahun 2021 ini diluar kawasan hutan. BPN akan terus bersinergi dengan PLN sehingga bisa dicapai 100% pencapaian” ujarnya. (*)
