BPNB Gelar Sosialisasi Pencatatan Warisan Budaya Tak Benda

Tanjungpinang, Ulasan.Co – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Balai Pelestarian Nilai dan Budaya Kepulauan Riau (BPNB) menggelar Sosialisasi Pencatatan Warisan Budaya Tak Benda, kegiatan yang melibatkan Himpunan kedaerahan ini dilaksanakan di Kedai Kopi Pinggir Laut Jl.Usman Harun No 5 Tanjungpinang, Kamis (5/12).

Toto Sucipto, Kepala Dinas BPNB mengatakan tujuan sosialisasi ini di gelar guna mempertahankan nilai dan makna budaya serta keberadaannya di Indonesia terkhususnya Kepulauan Riau.

“Tujuan sosialisasi ini untuk untuk menyebarkan informasi mengenai warisan budaya tak benda dan proses penyusunannya serta mendokumentasikan seluruh unsur budaya di Kepri guna mempertahankan nilai dan makna dari unsur budaya tersebut demi menjaga keberadaannya bagi generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Tito juga menjelaskan kegiatan Pelestarian Nilai Budaya antara lain pendokumentasian, pencatatan WBTB, internalisasi nilai budaya, dan kemitraan.

Lanjutnya, ia juga mengatakan bahwa manfaat dengan tercatatnya warisan budaya tersebut, yakni mencegah adanya klaim dari negara lain, seperti yang sudah terjadi dengan negara tetangga Malaysia.

“Kalau kita sudah mencatat apa saja warisan budaya tak benda yang dimiliki masing-masing daerah dan sudah ada nomor pencatatannya di Kemendikbud, maka klaim yang dilakukan oleh negara lain bisa di cegah,” tegasnya.

Tito menjelaskan hal yang perlu diperhatikan dalam Sosialisasi Warisan Budaya Tak Benda adalah nilai-nilai budaya masyarakat yang mengungkapkan gagasan dan perilaku masyarakat meliputi sejarah, asal usul budaya, komunitas pendukung, deskripsi terkait unsur budaya yang mengungkap pentingnya nilai budaya dalam unsur budaya tersebut, soal perlindungan, pengembangan dan pemanfaatannya, serta upaya menjaga kelestariannya.

Selain itu, Tito juga menyampaikan ada sekitar 689 data warisan budaya tak benda yang sudah tercatat di pusat kementerian BPNB serta 8981 data di pusat kementerian dari 11 BPNB di seluruh Indonesia dan ada 8 yang sudah di akui UNESCO.

“Ada sekitar 689 data warisan budaya tak benda yang sudah tercatat di pusat kementerian BPNB serta 8981 data di pusat kementerian dari 11 BPNB di seluruh Indonesia dan ada 8 yang sudah diakui UNESCO, silakan cek di website Kemendikbud,” ujarnya.

Dengan sosialisasi ini, maka diharapkan seluruh warisan budaya tak benda di seluruh daerah di Indonesia dapat tercatat secara resmi.

“Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini mampu mempertahankan dan menjaga warisan budaya tak benda secara resmi,” tutup Zulkifli Harto.

Pewarta: Engesti