BPS Bintan: Kemiskinan dan Penganguran Menurun

Kepala BPS Kabupaten Bintan, Nur Ikhlas
Kepala BPS Kabupaten Bintan, Nur Ikhlas. (Foto: Ardiansyah)

BINTAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Bintan menyebut angka kemiskinan dan pengangguran menurun pada tahun 2023 di wilayah tersebut.

Berdasarkan data BPS Bintan, persentase penduduk miskin Kabupaten Bintan pada 2023 sebesar 5,9 persen atau menurun 0,54 persen poin dibandingkan dengan persentase penduduk miskin Kabupaten Bintan pada 2022 yang sebesar 6,44 persen. Kemudian Garis Kemiskinan Kabupaten Bintan pada 2023 sebesar Rp474.674,-/kapita/ bulan, atau meningkat sebesar 5,97 persen dibandingkan dengan garis kemiskinan Kabupaten Bintan 2022 yang sebesar Rp447.933,-/kapita/bulan.

Pada 2023, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Kabupaten Bintan mencapai 9.863 orang (5,9 persen), berkurang sebanyak 804 orang dibandingkan dengan kondisi 2022 yang sebesar 10.667 orang (6,44 persen).

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Bintan pada 2023 mencapai 0,68 atau terjadi penurunan dibandingkan dengan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Bintan pada 2022 yang sebesar 0,91.

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Bintan pada 2023 mencapai 0,14 atau terjadi penurunan dibandingkan dengan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Bintan.

“Data tersebut kita himpun dari 165.890 jumlah penduduk di Kabupaten Bintan,” kata Kepala BPS Bintan, Nur Ikhlas, Selasa 11 Juni 2024.

Ia menambahkan, tolak ukur untuk melihat angka kemiskinan yang digunakan pada tingkat nasional yakni jumlah konsumsi kalori.

“Kita gunakan survei sosial ekonomi nasional. Survei ini kita lakukan dua kali setahun. Tolak ukur kalori itu, batasan 2100 kalori. Ketika sesorang kalorinya di bawah itu, makanya kita anggap dan masuk di katagori miskin,” ungkapnya.

Selanjutnya, untuk jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) Kabupaten Bintan sebanyak 123.757 orang. Angkatan kerja mengalami peningakatan dari 82.163 orang di tahun 2022 menjadi 83.592 ribu orang di tahun 2023. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Agustus 2023 mengalami peningkatan dari 66,04 persen di tahun 2022 menjadi 67,55 persen di tahun 2023, naik sebesar 1,51 persen poin.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2023 sebesar 5,43 persen, turun 1,48 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022.

Penduduk yang bekerja sebanyak 79.049 orang, bertambah 2.566 orang dari Agustus 2022. Sektor jasa menyerap jumlah pekerja terbanyak, yaitu 51,91 persen diikuti sektor manufaktur yang menyerap sebanyak 30,22 persen tenaga kerja. Sektor pertanian menyerap tenaga kerja dengan porsi terkecil, yaitu sebesar 17,88 persen tenaga kerja.

“Dari data yang kita himpun sejak tahun 2021, angka pengangguran mencapai 8,62 persen. Di mana data ini masih tinggi lantaran efek dari Covid-19. Untuk 2022 mengalami penurunan yang signifikan mencapai 6,91 persen dan 2023 menjadi 5,9 persen,” jelas dia.

Baca juga: BPS: Angka Usaha Pertanian Perorangan Turun di Kepri

Sedangkan untuk tingkat pendidikan, ini dibagi dua. Yakni tingkat jenjang pendidikan anak dan tingkat melek huruf dan angka usia 15 tahun.

“Untuk jenjang pendidikan tahun 2022 dan 2023 mengalami penurunan. Tahun 2022 yakni 96,99 untuk tingkat SMA. Ini menurun pada tahun 2023 yang hanya mencapai 95,09 persen,” ucap Nur Ikhlas.

“Sedangkan untuk angka melek huruf, juga mengalami penurunan dari tahun 2022 yakni 99,03 dan tahun 2023 hanya 98,06 persen,” Katanya.

Ia menegaskan, untuk data tersebut, memang baru dilakukan sampai tahun 2023 lantaran tahun 2024 masih dilakukan proses agar data valid. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News