BATAM – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, mencatat kegiatan ekspor wilayah itu pada April 2024 mengalami penurunan sebesar 21,26 persen atau mencapai US$ 1.191,59 juta dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala BPS Kota Batam, Eko Aprianto mengatakan, ekspor migas dan nonmigas pada April 2024 masing-masing mengalami penurunan dibandingkan Maret 2024.
“Ekspor migas hanya mencapai US$ 79,34 juta atau turun 5,47 persen. Begitu juga dengan ekspor nonmigas yang mencapai US$ 1.112,26 juta atau turun 22,18 persen,” ujarnya, Sabtu 22 Juni 2024.
Eko menyebutkan, ekspor ke Singapura mencapai nilai terbesar pada April 2024 yakni mencapai US$ 303,31 juta dengan kontribusinya sebesar 26,56 persen dari total ekspor. Namun, angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 19,04 persen.
“Golongan barang mesin/peralatan listrik menyumbang kontribusi terbesar ekspor non migas selama Januari-April 2024 yakni sebesar US$ 2.250,26 juta atau 49,03 persen,” kata Eko.
Di sisi lain, kegiatan impor di Kota Batam pada April tahun ini mencapai US$ 1.310,65 juta atau naik 54,94 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Hal ini disebabkan oleh kenaikan impor nonmigas yang naik sebesar US$ 465,03 juta (55,36 persen), sedangkan impor migas turun sebesar US$ 0,31 juta (5,20 persen),” ujar Eko.
Ia memerinci, kenaikan impor nonmigas disebabkan oleh naiknya komoditas impor terbesar yaitu hasil industri manufaktur dengan nilai impor sebesar US$ 1.264,79 juta dan peranannya sebesar 96,92 persen dari total impor nonmigas selama April 2024.
“Jika dibandingkan dengan April tahun lalu (y-on-y), nilai impor mengalami kenaikan sebesar US$ 264,55 juta (25,29 persen). Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh naiknya impor hasil industri senilai US$ 247,32 juta (52,37 persen),” terang Eko.
Baca juga: Ekspor Batam Naik 13,80 Persen, Didominasi Produk Peralatan Listrik
Ia menambahkan, impor terbesar Kota Batam pada April 2024 berasal dari negara Tiongkok yang mencapai nilai US$ 421,27 juta. Diikuti oleh Singapura US$ 170,50 juta dan Jepang US$ 87,90 juta.
“Nilai impor menurut pelabuhan bongkar utama terbesar di Kota Batam pada bulan April 2024 adalah melalui Pelabuhan Batu Ampar dengan nilai US$ 893,65 juta atau naik 58,82 persen dibanding Maret 2024,” ujarnya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News