BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Kepri Meningkat 151.68 Ribu Jiwa

Data kemikinan BPS Provinsi Kepri. (Foto:Istimewa)

TANJUNGPINANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau (Kepri), merilis angka peningkatan jumlah penduduk miskin di Kepulauan Riau pada Maret 2022 mencapai 151,68 ribu jiwa atau 6,24 persen.

Angka tersebut bertambah sebanyak 13,9 ribu orang, bila dibandingkan pada bulan September 2021 sebanyak 137,75 ribu orang atau 5,75 persen.

Data ini diikuti tingkat kemiskinan disejumlah kabupaten/kota di Kepri, yang mengalami kenaikan sebanyak 13,9 ribu orang.

Darwis Sitorus, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mengatakan, pihaknya mengeluarkan data kemiskinan tersebut melalui berita resmi statistik.

Kata Darwis, ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan angka kemiskinan ini, mulai dari peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar, bila dibandingkan peranan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.

Baca juga: Pemprov Kepri Tambah Rp40 Miliar untuk Pinjaman Modal Usaha Mikro
Berikut data kemiskinan perkotaan dan perdesaan di Kepri. (Foto:Istimewa)

Sumbangan garis kemiskinan dari komoditi makanan terhadap garis Kemiskinan pada Maret 2022, tercatat sebesar 67,01 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2021 yaitu sebesar 66,19 persen.

“Angka kemiskinan yang tinggi ini, disebabkan peranan komoditi makanan yang lebih besar dari pada komoditi bukan makanan seperti, perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan,” tulis Darwis dalam rilis BPS Kepri.

Untuk daerah perkotaan, penduduk miskin tercatat naik yang sebelumnya 119,31 ribu jiwa pada September 2021 kini menjadi 122,60 ribu jiwa.

Selanjutnya, di daerah pedesaan juga mengalami kenaikan dari yang sebelumnya 18,44 ribu orang pada September 2021, kini menjadi 29,08 ribu pada Maret 2022.

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.

“Komoditi yang berkontribusi besar pada Garis Kemiskinan(GK) di daerah kota berupa, beras 13,87 persen, rokok kretek filter 8,78 persen. Daging ayam ras 6,23 persen,” terangnya.

Baca juga: Peringati Hari Bhakti Adhyaksa, Kejati Kepri Bagikan Beasiswa Bimbingan Bahasa Asing