BATAM – Ribuan driver online yang tergabung dalam berbagai komunitas di Batam menggelar aksi damai 205 atau hari kebangkitan transportasi online, Selasa 20 Mei 2025.
Titik awal berkumpulnya di Buana Central Park Tembesi sejak pukul 07.00 WIB. Aksi ini kemudian berlanjut ke beberapa titik lainnya seperti Plamo, Polux Habibie, WTB, hingga Graha Kepri.
Ketua Komunitas Andalan Driver Online (Komando Batam), Feryandi Tarigan, menegaskan bahwa aksi ini diikuti oleh sekitar 60 komunitas, termasuk Komando, dan Fordo (Forum Driver Online), Adob (Aliansi Driver Online Batam) dan lainnya dengan total massa aksi mencapai 2.000 orang.
“Ini aksi damai. Kita sudah sepakat tidak akan ada sweeping. Kami juga sudah menghimbau sejak dua hari lalu agar tidak ada anggota komunitas manapun yang melakukan sweeping terhadap driver yang tidak ikut aksi,” ujarnya menjelaskan pada Selasa 20 Mei 2025.
Tuntutan utama dalam aksi ini mencakup dua hal besar, di tingkat daerah, mereka meminta aplikator menjalankan Surat Keputusan (SK) Gubernur terkait regulasi tarif transportasi online, sementara di tingkat nasional, para driver meminta potongan komisi hanya 10 persen, meminta penghapusan program Grab Hemat, serta menolak skema ‘Driver Goceng’ di Gojek dan program aplikator lainnya yang dinilai merugikan.
Menurut Feryandi, aksi ini juga diharapkan dapat menarik perhatian pihak aplikator serta pemerintah. Para driver meminta agar difasilitasi untuk berdialog langsung dengan aplikator demi mencari solusi bersama atas berbagai kebijakan yang dinilai merugikan.
“Kami berharap pemerintah dan seluruh stakeholder bisa menemui kami dan memfasilitasi audiensi dengan aplikator di Batam,” ujarnya mengakhiri perbincangan.
TPP ASN di Kepri Masih Menunggak, Pemprov Butuh Rp45 Milliar Per Bulan
Driver Online sepakat offbid Aplikasi
Sementara itu, berdasarkan pantauan ulasan.co, ribuan driver online sempat memadati Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan kawasan Polux Habibie, Batam Centre. Massa aksi memenuhi tiga dari lima lajur jalan tersebut, menyebabkan arus lalu lintas di lokasi sempat tersendat. Meski demikian, kondisi tetap terkendali dan tidak menimbulkan kekacauan berarti.
Para driver kemudian melanjutkan konvoi menuju kawasan WTB. Di sana, massa kembali melakukan orasi sambil bersiap menuju titik akhir aksi di Gedung Graha Kepri.
Diketahui, selama aksi berlangsung, seluruh peserta sepakat untuk mematikan aplikasi ojek online mereka dan tidak menerima orderan sebagai bentuk solidaritas dan tekanan simbolis terhadap pihak aplikator.