Budidaya Ulat Bumbung, Peluang Bisnis dari Kalimantan Selatan

Budidaya Ulat Bumbung, Peluang Bisnis dari Kalimantan Selatan
Ulat Bumbung. (ANTARA/M Taupin Rakhman)

Jika musim hujan biasanya dalam satu bulan bisa dua kali pengiriman dan puncaknya di pertengahan tahun, dalam satu minggu bisa dua kali pengiriman.

Pada 2021, dia mendatangkan ulat hingga hingga 80 ribu ruas yang dia distribusikan ke pengecer dengan harga Rp5 Ribu sampai Rp11 ribu dengan keuntungan rata-rata Rp1.000 per bumbung.

“Harga dan jumlah ulat mengikuti cuaca, kalau musim hujan pasti lebih murah dan banyak,” kata Tahmdillah.

Waktu panen ulat antara daerah satu dengan lainnya juga berbeda. Kalau di Pulau Jawa itu dari bulan Februari-September, selanjutnya disambung ulat dari Sumatera.

Secara kualitas, tak ada bedanya ulat dari Jawa dan Sumatera, yang membedakan hanya soal jarak dan biaya pengiriman. Jika ulat dari Jawa bisa dikirim lewat jalur laut dan darat, waktunya juga paling lama sehari.

Sedangkan dari Sumatera harus pakai kargo pesawat dengan biaya yang jauh lebih mahal.

“Karena pengiriman lama, kebiasaan ulatnya lemas, karena lama di perjalanan. Itu yang membedakan,” katanya.

Keuntungan per bulan , kalau musim memancing bisa mencapai Rp10 juta per bulan, namun kalau di hari biasa, kisaran Rp5 juta hingga Rp6 juta per bulan.

Ia pun pernah mencoba membudidayakan sendiri, namun selalu gagal, karena belum menemukan cara yang tepat, seperti ulat dari daerah lain.

“Pemasok saya itu juga tidak membudidayakan. Tapi mereka mencari ke hutan. Saya belum menemukan pemasok yang ulat bumbung nya dari hasil budidaya,” ucapnya.

Wisata memancing

Banyaknya warga Kalsel yang hobi memancing dalam beberapa tahun terakhir, bukan hanya menghidupkan sektor usaha kecil di provinsi ini, tetapi kini wisata pemancingan tumbuh subur dan selalu dipadati pengunjung.

Wisata pemancingan yang dikelola profesional, mendapatkan tempat tersendiri bagi warga, terutama yang baru mulai belajar memancing.

Banyak keluarga, yang menjadikan lokasi pemancingan sebagai tempat wisata mengisi hari libur bersama, karena lokasi yang tidak jauh dan tempat yang nyaman serta mengasikkan.

Tumbuhnya hobi baru masyarakat untuk memancing, juga mendorong tumbuhnya sektor budi daya perikanan dan pembibitan ikan di Kalsel.

“Dengan memancing, rasanya seluruh masalah saya hilang, ada kebahagiaan yang tidak bisa digambarkan, saat umpan kita dipatuk oleh ikan,” kata Mia salah seorang ibu rumah tangga yang datang ke wisata pemancingan Banjarbaru.