Bukan Sukhoi SU-35, TNI AU Tetap Beli Jet Tempur Rafale dan F-15 EX

Rafale
Pesawat tempur Rafale M dari Dassault Aviation bikinan Prancis yang akan dibeli Indonesia. (Foto:Seaforce)

Jakarta – Bukan jet tempur Sukhoi SU-35, namun TNI Angkatan Udara memastikan tetap membeli Rafale dari Dasault Aviation dan F-15 EX dari Boeing Amerika Serikat.

Kedua jenis pesawat tempur cangggih itu merupakan pesawat tempur dari generasi 4,5.

Padahal sebelumnya, TNI AU telah bersiap dengan membangun infrastrukstur yang diperuntukkan bagi jet tempur Sukhoi SU-35.

“Kami menginginkan pesawat generasi 4,5 dan menginginkan yang ‘heavy’ atau medium ke atas. Karena kita saat ini sudah ada F-16 sudah ada Sukhoi buatan Rusia,” kata Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat berbincang dengan media massa pada acara Press Tour dan Media Gathering, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (22/12).

Saat ini, lanjut Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, pilihan pembelian pesawat tempur mengerucut pada dua pesawat, yakni pesawat Rafale buatan Perancis dan F-15 EX buatan Amerika Serikat.

“Ini juga hasil pemikiran dari Kementerian Pertahanan,” kata Marsekal Fadjar.

Terkait dengan rencana pembelian Sukhoi Su-35, Fadjar menyebut hal tersebut akan ditinggalkan.

Baca juga: Empat Skadron Udara TNI AU Dipindahkan dari Halim Perdanakusuma
F-15 EX
Jet tempur F-15 EX Boeing. (Foto:Boeing )

“Sukhoi Su-35 dengan berat hati, ya kita harus sudah meninggalkan perencanaan itu. Karena kembali lagi dari awal kita sebutkan, bahwa pembangunan kekuatan udara sangat bergantung dari anggaran,” jelas Fadjar.

Kehadiran pesawat tempur Rafale dan F-15 EX tersebut, akan menambah kekuatan TNI AU dalam menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia dari ancaman musuh.

“Kalau pesawat mungkin dua sampai tiga skuadron. Insyaallah (lebih dari 30 pesawat),” ujar Kasau.

Menurut Fadjar, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah memberikan penjelasan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas, mengenai anggaran pengadaan pesawat tempur yang akan digunakan hingga 30-40 tahun ke depan.

“Di dalam renstra memang tidak ada, ini memang buah pikiran dan Pak Menhan dengan masukan dari kami juga,” ujarnya.

Mantan Pangkogabwilhan II ini mengaku, tim dari F-15 EX sudah menemuinya untuk membahas rencana pengadaan pesawat tempur tersebut.

“Ini sedikit informasi, F-15 EX timnya sudah datang ke saya. Saya tanya kalau hari ini kita sepakat unit awal pertama yang akan kita terima kira-kira kapan? Jawabannya ya kira-kira tahun 2027,” kata Marsekal Fadjar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *