Bulang Linggi Club Gelar Mini Event Balap Motor Roda 2

Pemenang Balap Motor
Para pemenang balap motor. (Foto: Meli Santia)

TANJUNGPINANG – Bulang Linggi Club mengadakan mini event balap motor roda dua di serkuit non permanen di Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Pendaftaran dan informasi event Road Race Bulang Linggi ini di share melalui instagram masing-masing panitia lalu menyebar luas ke masyarakat. Untuk biaya pendaftaran sebesar Rp200 ribu rupiah dengan waktu pendaftaran dari 1-7 Desember 2024.

Kegiatan ini diikuti 21 peserta dengan 20 peserta laki-laki dan satu pesertaa perempuan. Para peserta berasal dari Batam dan Tanjungpinang. Dengan rata-rata usia peserta 20 tahunan dan usia termuda 13 tahun. Event race road ini dimulai pukul 09.00 – 17.00 WIB.

Muhammad Abduh penyelenggara event mengatakan acara ini dibuat untuk mencari bibit-bibit generasi muda dalam balap motor yang bisa mewakili Kepri ke tingkat nasional. Biaya kegiatan ini dikumpulkan dari para pecinta otomotif Tanjungpinang hingga terkumpul Rp15 juta.

“Kegiatan ini sebenarnya skala kecil, cuma dengan kegiatan ini kita bisa mencari bibit generasi yang akan datang, selain itu event ini dibuat untuk skala pemula, karena tahun lalu (2023) Kepri tidak lolos dalam seleksi PON karena kita tidak punya atlet, kenapa tak punya atlet karena kita mimin event.”

“Berdasarkan hal itu kami sebagai pecinta otomotif Tanjungpinang, Kepri bersepakatlah untuk mengumpulkan dana agar event ini bisa terlaksana,” kata Abduh

Abduh yang juga akrab disapa Cak Mat mengatakan jika diizinkan event ini akan diadakan per tiga bulan. Ia mengimbau kepada pemerintah agar memikirkan atlet-atlet muda agar dipersiapkan untuk persiapan PON yang akan datang.

“Kami pikirkan atlet-atlet masih muda ini, kita gembleng untuk 2028. Dan Kepri bisa kembali jaya balap motornya. Saat masih di bawah naungan Riau atletnya sudah turun ke PON sudah berprestasi tapi lambat laun (tidak mengirimkan delegasi ke PON lagi),” tutur Cak Mat.

Ada 5 kategori dalam event ini yaitu: kelas bebek 2 tak 116 cc U<16 tahun, kelas bebek campuran 2 tak 120 cc dan 4 tak 130 cc pemula, kelas bebek 2 tak standart s/d 116 cc pemula, kelas bebek 2 tak standart s/d 120 cc pemula, kelas bebek FFA open.

1. Pemenang Kategori kelas bebek 2 tak 116 cc U<16 tahun,
Juara 1 Ade Yandra Rizki Cahyono dari team Reno Custem
Juara 2 M Fahri dari team Clasic Clustom Lingga X Inttech Motor Kijang
Juara 3 Asa Sidqi dari team Tenggara Racing team.

2. Pemenang kategori kelas bebek campuran 2 tak 120 cc dan 4 tak 130 cc pemula,
Juara 1 Aksa Milano dari team H2 Racing Team
Juara 2 Rizal Pahlevi dari team SIJ X BRA
Juara 3 Muhammad Fazlan IMS Djangkrik ENG RT

3. Pemenang kelas bebek 2 tak standart s/d 116 cc pemula
Juara 1 Aksa Milano dari team KHS MOTO
Juara 2 Nasem Banderas dari team RC 230 X Damu Nindy
Juara 3 Afriadi dari team RHS 91

4. Pemenang kategori kelas bebek 2 tak standart s/d 120 cc pemula
Juara 1 Aksa Milano dari team H2 Racing Team
Juara 2 Nasem Banderas dari team RC.230 X Damiu Nindy
Juara 3 M Fahri dari team Clasic Custom Lingga x Inttech Motor Kijang

5. Pemenang kategori kelas bebek FFA open.
Juara 1 Aksa Milano dari team H2 Racing Team
Juara 2 Nasem Banderas dari team RC 230 X Damiu Nindy
Juara 3 M Fahri dari team Clasic Custom Lingga x Inttech Motor Kijang.

Dalam event ini Aksa Milano memenangkan empat kategori. Ia juga mengatakan rahasia jadi pemenang dalam banyak kategori main tenang dan jangan sampai terprovokasi dengan pembalap lainnya.

“Rahasianya main tenang aja sih, jangan sampek emosi atau terprofokasi sama yang lain yang penting fokus ikuti irama” kata Aksa Milano.

Baca juga: Aldi Satya Mahendra, Pembalap Pertama Indonesia Juara Dunia WSSP300 2024

Sementara Kornelia Nabila Putri Harahap yang menjadi satu-satunya peserta putri berhasil memenangkan juara ke 4 dalam kategori kelas kelas bebek 2 tak 116 cc U<16 tahun. Ia mengatakan bahwa event kali ini agak sulit tetapi ia memiliki keyakinan jika laki-laki bisa maka saya sebagai perempuan juga bisa.

“Saya rasa agak sulit untuk melawan yang laki-laki tetapi saya berkeyakinan jika laki-laki bisa, saya juga bisa dan akhirnya saya sering latihan dan sampailah dititik ini,” kata Nabila dengan memegang pialanya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News