BUMD Tanjungpinang Tolak Komentari Dugaan Penggelapan Uang Pinjaman Karyawannya

Minim Inovasi, BUMD Tanjungpinang "Buntung"
Kantor BUMD Tanjungpinang di Jalan Basuki Rahmat (Foto: Muhamad Nurman)

Tanjungpinang – Direktur Operasional PT Tanjungpinang Maju Bersama (BUMD) Irwandi menolak mengomentari dugaan penggelapan uang pinjaman karyawan perusahaan itu lebih dari Rp200 juta, dengan dalih untuk uang muka pembelian rumah.

Irwandi, di Kantor BUMD Tanjungpinang tidak menjelaskan secara detail permasalahan tersebut, meski sejumlah karyawan sudah “berteriak” karena tidak pernah mengajukan permohonan pembelian rumah, yang konon dibangun PT Sashafa Tapak Gemilang, Selasa (22/06).

Keberadaan kantor developer yang beralamat di Kompleks Bintan Centre Blok C-22 Tanjungpinang pun tidak ditemukan oleh karyawan maupun tim ULASAN.

Berdasarkan data, sekitar 10 orang karyawan menggadaikan SK di Bank Jawa Barat, yang menjalin kerja sama dengan BUMD Tanjungpinang untuk mendapatkan pinjaman uang tersebut. Namun uang yang diterima karyawan tidak utuh, melainkan dipotong dengan nilai variatif, mulai dari Rp22 juta-Rp23 juta.

Pemotongan uang tersebut dengan alasan untuk uang muka pembayaran rumah. Namun mereka sendiri tidak mengetahui di mana rumah tersebut, dan merasa tidak pernah menyetujui pembelian rumah tersebut.

Sejumlah karyawan selama berbulan-bulan menggumam sudah mempertanyakan permasalahan itu kepada pihak BJB. Namun tidak memperoleh hasil, uang mereka tetap tidak dikembalikan.

Irwandi yang ditemui ULASAN juga tidak menjawab duduk permasaahan itu secara jelas, kecuali membela perusahaan yang dipimpinnya. Ia juga mengakui bahwa ada kesalahan yang terjadi, namun bukan dilakukan BUMD.

Selebihnya Irwandi dengan nada rendah menyatakan apa yang disampaikannya tersebut “off the record”.

Pihak Bank Jawa Barat (BJB) Cabang Tanjungpinang juga menyatakan “off the record” ketika ditanya soal pemotongan uang pinjaman karyawan BUMD Tanjungpinang tersebut. Meski diminta untuk mengklarifikasi permasalahan itu, pihak BJB tetap “off the record”.

Sejumlah karyawan BUMD Tanjungpinang menduga ada oknum yang memanfaatkan jabatan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara melawan hukum sehingga mempermalukan perusahaan itu.

Namun sampai sekarang belum diketahui siapa saja yang terlibat dalam dugaan penggelapan uang pinjaman karyawan BUMD Tanjungpinang di BJB, termasuk hubungan antara perusahaan perumahan itu dalam permasalahan ini.

Pewarta : Muhamad Nurman
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab