BUMDes Sebagai Ujung Tombak Peningkatan Ekonomi Desa

Mendes
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI, Abdul Hamid Iskandar didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Bintan. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI, Abdul Hamid Iskandar menyebut Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ujung tombak peningkatan dan penguatan perekonomian desa.

BUMDes memiliki dua model, yakni sebagai konsolidasi berbagai usaha warga, karena bertindak sebagai kurator serta pendamping menjualkan produk UMKM milik warga.

“BUMDes tak mengambil untung yang penting warganya sejahtera,” tegas dia di Bintan, Kamis (02/02).

Model kedua, lanjut dia, BUMDes sebagai produsen mengelola dari hulu hingga hilir melibatkan seluruh potensi yang ada di desa.

“Ada dua macam nama BUMDes, yaitu BUMDes satu desa, dan BUMDes bersama,” ujarnya.

“BUMDes sebagai identitas diri di satu desa. Jadi, satu desa tersebut tidak boleh mendirikan lebih dari satu BUMDes,” ujarnya.

Baca juga: Mendes Sebut Bintan Daerah Strategis

Kemudian untuk BUMDes bersama, jumlahnya bisa banyak, sehingga BUMDes bersama dapat bekerja sama dengan desa mana saja.

“Misalnya, BUMDes di Bintan kerja sama dengan BUMDes berada di Jawa Tengah, seperti BUMDes Bintan menjual ikan ke Jawa Tengah,” katanya. (*)