Bupati Karimun Terpilih Upayakan Pertanian Sagu Berkembang Pesat

Bupati Karimun terpilih, Ing Iskandarsyah
Bupati Karimun terpilih, Ing Iskandarsyah. (Foto: Dok)

KARIMUN – Bupati Karimun terpilih, Ing Iskandarsyah mengupayakan pertanian sagu di sejumlah pulau di daerah tersebut berkembang pesat.

Menurut dia, pertanian sagu di Pulau Belat, Ungar dan Pulau Kundur berpotensi berkembang jika dibina dan dilindungi pemerintah daerah, dan mendapatkan dukungan masyarakat.

“Dari dahulu kala, bahkan sebelum Indonesia merdeka, Karimun merupakan daerah penghasil sagu, namun sampai sekarang belum berkembang. Kami ingin petani sagu sejahtera, produktivitas yang selaras dengan permintaan meningkat,” kata mantan Wakil Ketua DPRD Kepulauan Riau itu.

Bupati Karimun terpilih
Buku karya Ing Iskandarsyah. Buku itu buah dari pemikirannya yang ingin Kepri maju dan masyarakat sejahtera salah satunya melalui pengelolaan sumber daya alam. (Foto: Dok Ing Iskandarsyah)

Iskandar menuturkan bahwa pengembangan pertanian sagu di Karimun harus mendapat dukungan pasar agar produktivitasnya meningkat. Peningkatan produktivitas pertanian sagu maupun pengolahan sagu menjadi produk siap jual juga perlu melalui sentuhan teknologi tepat guna.

Karena itu, ia juga melibatkan pakar teknologi untuk membantu mengembangkan pertanian sagu dan pengolahan sagu.

Sagu olahan dalam bentuk tepung dan lempengan sudah dijual di berbagai warung di Karimun, namun permintaannya belum meningkat. Dalam sehari, diperkirakan petani sagu baru mampu memproduksi 0,5-1 ton.

Iskandar merasa optimis produktivitas petani dapat meningkat ratusan persen bila permintaan meningkat. Karena itu, pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah adalah bagaimana meningkatkan permintaan terhadap sagu.

Ia berencana menerapkan program sehari dalam sepekan ASN di Pemkab Karimun mengonsumsi sagu sebagai pengganti beras. Sagu olahan, menurut dia rasanya lebih nikmat dari beras sehingga ia yakin program itu mendapat dukungan dari ASN.

Program sehari dalam sepekan mengonsumsi sagu dapat terus dikembangkan di tengah masyarakat sehingga beras tidak lagi menjadi satu-satunya makanan pokok.

“Kita harus mulai mengalihkan kebiasaan mengonsumsi beras menjadi sagu. Ini sesuai dengan program Presiden Prabowo untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap beras impor, sekaligus melindungi petani lokal,” ujarnya.

Pengembangan sektor pertanian sagu juga dapat diikuti dengan bisnis turunan yang sekarang geliat dikembangkan pemerintah pusat. Misalkan sampah atau kotoran sagu yang mengandung asam amino dapat dijadikan sebagai pakan atau sumber makanan pokok bagi sapi.

Baca juga: Ini Menu Program Makan Siang Gratis Pelajar Karimun

Bisnis lainnya yang dapat berkembang di Karimun yakni peternakan sapi. Karimun harus mampu menjadi produsen sapi.

“Kami ingin pada sektor tertentu yang mampu berkembang di Karimun dapat memenuhi kebutuhan lokal, domestik dan internasional, seperti pertanian sagu dan peternakan sapi,” katanya.

Selain itu, lanjutnya sagu ternyata dapat dikembangkan menjadi energi terbarukan seperti biofuel dan bioavtur sebagai bahan bakar minyak. Pemerintah pusat sekarang mulai intensif mengembangkan teknologi pengolahan sumber energi ramah lingkungan untuk dijadikan sebagai bahan bakar.

“Kami berharap ada investor yang tertarik mengembangkan sagu sebagai sumber energi terbarukan,” ucapnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News