JAKARTA – Calon Presiden (capres) Kolombia Miguel Uribe ditembak sebanyak dua kali oleh orang tak dikenal yan asih berusia 15 tahun saat sedang kampanye di Distrik Fontibon, Bogota, Sabtu, 7 Juni 2025. Uribe yang mengalami luka kritis langsung dilarikan ke rumah sakit.
Dilansir cnnindonesiacom, Senin, 9 Juni 2025, istri Uribe, Maria Claudia Tarazona, mengatakan suaminya masih dalam perawatan di rumah sakit Santa Fe Foundation. Dirinya meminta doa dari semua orang agar Uribe bisa terselamatkan.
“Miguel sedang berjuang untuk hidupnya saat ini. Mari kita meminta Tuhan untuk membimbing tangan-tangan para dokter yang merawatnya,” tulis Tarazona di akun X.
Sosok Miguel Uribe
Miguel Uribe adalah sorang politikus berusia 39 tahun dan bukan orang sembarangan di jagat politik Kolombia. Ia adalah cucu mantan Presiden Kolombia Julio César Turbay Ayala (1978–1982), dan putra dari mendiang jurnalis Diana Turbay, yang tewas secara tragis dalam operasi penyelamatan pada 1991 dari penculikan oleh Kartel Medellín—jaringan narkoba paling terkenal dalam sejarah, yang kala itu dipimpin oleh Pablo Escobar pada 1990.
Nenek Uribe adalah Nydia Quintero de Balcázar. Balcázar merupakan pendiri organisasi Solidarity for Colombia.
Miguel Uribe memulai karier politik pada 2022. Dia memulai langkah dengan terjun di politik lokal Bogota. Uribe kini berada pada bagian dari Partai Democratic Center, sayap kanan politik Kolombia.
Sosok muda Uribe dianggap sebagai pembawa panji partai sayap kanan Kolombia. Dia banyak memperjuangkan isu-isu keamanan dan investasi asing.
Pada 2024, Miguel Uribe mendeklarasikan maju sebagai capres Kolombia. Deklarasi itu dilakukan di lokasi pembunuhan ibunya. Dia menyampaikan kematian ibunya sangat mempengaruhi kehidupan.
“Saya bisa saja tumbuh dengan mencari pembalasan dendam, tetapi saya memutuskan untuk melakukan hal yang benar: memaafkan, tetapi tidak pernah melupakan,” ujar Uribe saat deklarasi.
Dirinya memang belum resmi menjadi capres Kolombia dari Partai Democratic Center. Partai itu belum menentukan jagoannya.
Penembakan terhadap Miguel Uribe menimbulkan kecaman dari berbagai pihak. Presiden Kolombia Gustavo Petro mengungkap perasaannya melalui X.
“Saya tidak tahu cara meringankan lukamu. Ini adalah luka kehilangan seorang ibu, dan tanah air yang terluka,” ujar Petro.