TANJUNGPINANG – Cerita siswa SMPN 7 Tanjungpinang, belajar memainkan alat musik tradisional hingga berhasil tembus ke ajang FLS3SN tingkat nasional.
Siswa kelas 9 SMPN 7 Tanjungpinang, Kanaya (13) berbagi cerita kesulitan dalam mempelajari alat musik Gambus yang berasal dari Timur Tengah.
Meski alat musik ini ditemukan dari Timur Tengah, Gambus sering dimainkan dalam berbagai musik melayu sebagai lantunan melodi indah.
Perempuan cilik asal Tanjungpinang ini menceritakan, sudah berbulan-bulan mempelajari alat musik tersebut, hingga dia bersama tim musik tradisional SMPN 7 Tanjungpinang berhasil masuk ke FLS3SN tingkat Nasional.
“Saya belajar main gambus ini dari awal tahun. Meski sama dengan gitar, tapi ada bagian-bagian yang cukup sulit,” kata dia.
Menurutnya, kesulitan terbesar dalam belajar memainkan alat musik gambus ini, berada dibagian memetik (picking) dan fingering. Meski dia sudah memiliki dasar dalam bermain gitar.
“Terus kuncinya beda. Kalau gitar kan kita sudah tau. Ini sedikit berbeda dari kunci nada,” ujarnya.
Tak jarang, saat berlatih sendiri di rumah, hingga mahir memainkan alat musik ini, Kanaya mengaku jika sering mengalami kapalan pada bagian jari-jari lentiknya.
“Awal-awal sering kapalan. Sempat hampir nangis juga karena susah. Tapi karena dukungan dari orang tua dan guru, saya sekarang bisa memainkan gambus dan tim musik kami berhasil ke FLS2SN mewakili Kepri,” ungkapnya.
Selain Kanaya, personil lain yang juga sempat mengalami kesulitan dalam memainkan alat musik Akordeon melayu yakni Jasmin (13).
Perempuan bertubuh mungil ini mengaku juga sempat mengalami kesulitan memainkan akordeon, lantaran tidak memiliki dasar bermain piano sama sekali.
“Saya tidak punya basic piano. Sulitnya diawal itu untuk pompa sama memposisikan jari di tombol nadanya,” singkatnya.
Selain itu, alat musik yang terbilang cukup berat bagi tubuh kecilnya itu, juga membuatnya sering mengalami sakit pada bagian pundak.
“Lumayan berat bobotnya. Tapi kalau sudah cinta dan ingin belajar, semua Insya Allah bisa,” tuturnya.
Mereka berharap, dengan perjuangan yang cukup lama untuk belajar alat musik, serta dukungan dan doa dari guru maupun orang tua mereka, nantinya mereka dapat meraih hasil terbaik pada ajang FLS2SN tingkat nasional tersebut.












