BATAM – Rintik hujan mengguyur disertai angin utara tidak menyurutkan semangat nelayan berburu buaya di Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa sore 21 Januari 2025.
Buaya yang diburu nelayan adalah milik PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) di Pulau Bulan, yang lepas dari penangkaran beberapa waktu lalu.
Saat itu ulasan.co berbincang dengan salah satu nelayan yang juga Ketua Pokmaswas Kecamatan Bulang, Moh Safid, dan ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kecamatan Bulang, Adam serta nelayan lainnya, Edi.
Di tengah isu jumlah buaya lepas masih simpang siur, mereka menceritakan kekhawatiran nelayan di sekitar Pulau Bulan yang dihantui rasa takut untuk melaut. Nada-nada kekecewaan terhadap PT PJK yang dirasa tidak memberikan perhatian lebih pun diutarakan mereka.
“Macamane nak melaut, pilih nyawe atau nangkap ikan,” kata Adam dengan logat Melayunya yang kental.
“Perusahaan ini macam menutupi data jumlah yang lepas, tak mungkin lah yang lepas cume lime, yang ditangkap nelayan saje dah 32 ekor. Ada dikasih Rp1 juta oleh PT PJK untuk satu buaye, tapi nilai itu tak sesuai dengan nyawe yang dipertaruhkan nelayan,” timpal Moh Safid dalam perbincangan itu.
Tak lama setelah saling berkeluh kesah tentang meruginya nelayan sejak buaya tersebut lepas, sekira pukul 17.00 WIB kelompok nelayan ini pun bersiap-siap melakukan perburuan terhadap buaya.
“Nanti kita tangkap buaya ini pakai ‘ibul’ (tombak khas suku laut yang ujungnya seperti kail). Ibul ini tidak membunuh tapi melumpuhkan,” ujar Edi.
Mesin ‘Boat Pancung’ pun dipanaskan sebelum lepas tali dari pelantar, tiga ibul pun di persiapkan. Rute perburuan kali ini adalah memutari Pulau Buluh – Batu Legong – Pulau Bulan – Sungai Samin – dan Sungai Kucing.
Baca juga: Warga Tanjungpinang Resah Kemunculan Buaya di Permukiman